Pekanbaru, Rakyat45.com – Buah dengan kandungan alkohol tinggi sering kali memiliki rasa manis dan kadar gula tinggi. Selain alami bawaan buah, faktor kematangan, suhu penyimpanan, dan durasi penyimpanan juga dapat meningkatkan kadar alkohol dalam buah.
Buah-buahan dengan kandungan alkohol juga dapat membuat mabuk. Tentu saja konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius. Lalu apa saja buah-buahan dengan kandungan alkohol tinggi? Berikut diantaranya.
1. Durian
Durian memiliki aroma khas dengan rasa manis legit. Durian mengandung kadar alkohol yang cukup tinggi karena kaya akan gula dan mengalami fermentasi alami saat matang. Proses fermentasi ini menyebabkan durian mengandung etanol yang dapat memberikan efek sedikit memabukkan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Beberapa orang bahkan merasa pusing atau mengantuk setelah makan durian dalam jumlah besar. Inilah penyebab mengapa durian sering kali tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan alkohol, karena dapat meningkatkan efek mabuk.
2. Anggur
Anggur merupakan salah satu buah yang paling mudah difermentasi, menjadikannya bahan utama dalam pembuatan wine. Buah ini mengandung gula alami yang tinggi, terutama fruktosa dan glukosa, yang mudah dikonversi menjadi alkohol oleh ragi alami yang terdapat di kulitnya.
Pada kondisi tertentu, terutama saat anggur disimpan dalam waktu lama atau terkena panas, fermentasi alami bisa terjadi, meningkatkan kadar alkohol dalam buah. Anggur yang sangat matang atau yang mulai menunjukkan tanda-tanda fermentasi memiliki kandungan alkohol yang lebih tinggi dibandingkan anggur segar.
3. Pisang
Pisang yang matang memiliki kandungan gula tinggi, terutama sukrosa, fruktosa, dan glukosa, yang dapat mengalami fermentasi alami dan menghasilkan etanol. Semakin matang pisang, semakin tinggi kadar alkoholnya.
Selain itu, pisang sering digunakan dalam pembuatan tape atau makanan fermentasi lainnya, yang menunjukkan bahwa buah ini memang memiliki potensi untuk menghasilkan alkohol secara alami. Jika pisang dibiarkan dalam kondisi lembap atau suhu hangat, fermentasi akan semakin cepat terjadi.
4. Apel
Apel adalah buah yang sering kali dikonsumsi segar atau dijadikan jus. Namun, jika disimpan terlalu lama atau mulai membusuk, apel dapat mengalami fermentasi alami dan menghasilkan alkohol.
Jus apel yang dibiarkan dalam kondisi tertentu juga dapat berubah menjadi cider melalui proses fermentasi. Oleh karena itu, apel yang terlalu matang atau yang telah mulai melembek sering kali memiliki kandungan alkohol yang lebih tinggi dibandingkan apel segar.
5. Nangka
Nangka merupakan buah tropis yang memiliki rasa manis dan aroma kuat. Karena kandungan gulanya yang tinggi, nangka juga bisa mengalami fermentasi alami, terutama saat sudah sangat matang.
Di beberapa daerah, nangka yang telah difermentasi digunakan sebagai bahan dasar dalam minuman tradisional. Kandungan alkohol dalam nangka bisa meningkat jika buah ini dibiarkan dalam suhu hangat atau terkena udara terbuka dalam waktu lama.
7. Plum
Plum adalah buah yang sering dikonsumsi segar atau dikeringkan menjadi prune. Kandungan gulanya yang tinggi memungkinkan buah ini mengalami fermentasi alami, terutama saat sudah matang.
Di beberapa budaya, plum sering digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol seperti plum wine. Jika plum disimpan dalam kondisi yang kurang baik, proses fermentasi alami akan semakin cepat terjadi, meningkatkan kadar alkoholnya.
8. Pir
Pir adalah buah yang memiliki kandungan air tinggi dan rasa manis yang khas. Seperti apel, pir juga bisa mengalami fermentasi alami jika dibiarkan terlalu lama.
Jika jus pir tidak segera dikonsumsi, proses fermentasi bisa terjadi, menghasilkan alkohol alami. Oleh karena itu, beberapa produk minuman berbasis pir, seperti perry (sejenis cider dari pir), dibuat melalui fermentasi alami dari buah ini.