Gunung Merapi Kembali Gugurkan Lava Pijar Masyarakat Sekitar Diminta Waspada

Yogjakarta, Rakyat45.com – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali menunjukkan aktivitas vulkanik intens. Pada hari ini, Minggu (9/3/2025) pukul 00.00 – 06.00 WIB, tercatat 10 kali guguran lava pijar yang mengarah ke Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.

“Teramati 10 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 2 km,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya, Minggu (9/3/2025).

Saat ini kata Agus Budi, Gunung Merapi masih berstatus Level III (Siaga). BPPTKG mencatat terjadi 24 kali gempa guguran amplitudo 3-21 mm, durasi 76,48-199,43 detik), 32 kali gempa hybrid/fase banyak, dan sekali gempa tektonik jauh.

Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas dengan asap kawah putih bertekanan lemah, berintensitas tebal, dan mencapai ketinggian 350 meter di atas puncak. Cuaca di sekitar gunung berawan, dengan suhu udara berkisar antara 17,9 derajat celsius hingga 20,6 derajat celsius.

BPPTKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Merapi.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi berpotensi terjadi di sektor selatan-barat daya, meliputi, Sungai Boyong (radius 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (radius 7 km), Sungai Woro (radius 3 km), Sungai Gendol (radius 5 km).

“Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat mencapai radius 3 km dari puncak,” kata Agus Budi Santoso.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi lahar saat hujan, karena material vulkanik dapat terbawa aliran sungai dan menyebabkan banjir lahar dingin. BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di daerah berbahaya guna menghindari risiko terkena awan panas dan material vulkanik.

Selain itu, warga diminta mengantisipasi dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari. “Jika terjadi peningkatan aktivitas signifikan, BPPTKG akan segera melakukan evaluasi terhadap status Gunung Merapi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat,” katanya.