Sejarah Ngabuburit, Tradisi Masyarakat Menjelang Waktu Berbuka Puasa

Pekanbaru, Rakyat45.com – Menjelang berbuka puasa ada berbagai tradisi yang dilakukan masyarakat, salah satunya aktivitas ngabuburit. Meskipun berakar dari budaya salah satu suku di Indonesia, praktik ini telah meluas dan menjadi populer di seluruh penjuru nusantara.

Tradisi ngabuburit di Indonesia identik dengan aktivitas menunggu waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan. Biasanya, masyarakat mengisi waktu sore hari dengan berbagai kegiatan, seperti jalan-jalan, berburu takjil, atau sekadar bersantai bersama keluarga dan teman.

Istilah ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda. Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ini berasal dari frasa ngalantug ngadagoan burit, yang berarti ‘bersantai sambil menunggu waktu sore’.

Meskipun berasal dari bahasa Sunda, istilah ngabuburit telah diterima secara umum di Indonesia. Bahkan, kata ini telah dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dengan definisi ‘menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada bulan Ramadan’.

Istilah ngabuburit sudah dikenal sejak era 1980-an dan berasal dari tanah Pasundan, khususnya Kota Bandung. Menurut situs resmi PPID Kota Serang, kata ini awalnya populer di kalangan pemuda yang sering menggunakan istilah tersebut saat Ramadan. Seiring waktu, ngabuburit menjadi istilah umum yang merujuk pada kegiatan menunggu waktu berbuka puasa.

Pada masa itu, Bandung sering mengadakan acara musik bertajuk ngabuburit yang menarik banyak perhatian masyarakat. Acara tersebut tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memiliki unsur Islami, baik dari segi pengisi acara maupun penonton yang menghadirinya. Hal ini menciptakan suasana khas Ramadan, di mana banyak orang berkumpul untuk menanti azan magrib.

Karena makin sering digunakan dalam berbagai kegiatan, istilah ngabuburit mulai menyebar luas ke berbagai daerah. Berbagai acara dengan tema serupa juga menggunakan nama tersebut sehingga kata ngabuburit makin dikenal di luar Bandung.