Christiana Rini Puspitasari: Bedah Buku Harus Menyenangkan

Sleman, Rakyat45.com – Dalam upaya mendorong literasi dan memperkuat identitas Sleman sebagai Kota Pelajar, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Sleman kembali menggelar kegiatan bedah buku. Bertempat di Balkondes Sambirejo, kawasan Tebing Breksi, acara ini mengangkat buku berjudul “Guyub Rukun Ayem Tentrem: Keluarga Bahagia dalam Masyarakat Jawa”, Kamis, 22 Mei 2025.

Acara ini diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari anggota Karang Taruna, tokoh masyarakat, pedagang, ibu rumah tangga, dan kalangan swasta. Suasana diskusi berjalan dinamis dan penuh antusias.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Perpustakaan DPK Sleman, Christiana Rini Puspitasari, S.P., M.Si, dalam sambutannya menekankan bahwa bedah buku harus dipandang sebagai kegiatan yang menyenangkan, bukan beban atau kewajiban.

“Literasi yang menyenangkan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Melalui bedah buku seperti ini, kita ikut menyemai budaya membaca dan memperkuat jati diri Sleman sebagai kota pelajar,” ujarnya saat membuka acara.

Acara dipandu oleh Agus Widodo, pustakawan DPK Sleman, dan menghadirkan dua narasumber utama:

Hj. Sumaryatin, Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) sekaligus anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sleman.

Dalam paparannya, Sumaryatin menekankan pentingnya peran pemerintah dalam membangun masyarakat yang harmonis melalui pemerataan pembangunan. Ia menyebut program Sleman Resik, Sleman Padhang, dan Sleman Alus Dalane sebagai contoh komitmen nyata untuk mewujudkan masyarakat yang guyub rukun dan sejahtera.

Sementara itu, Cahyadi Takariawan menggali nilai-nilai luhur masyarakat Jawa, seperti pitutur luhur, spiritualitas, dan kebersamaan, yang menjadi inti dari kebahagiaan dalam keluarga.

“Kebahagiaan sejati berasal dari rasa syukur dan ketenangan batin. Keselarasan dalam keluarga dan masyarakat lahir dari sikap lembut, kasih sayang, dan penghayatan nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Acara bedah buku ini ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta aktif berdiskusi mengenai masalah keluarga, serta tips membangun keluarga yang harmonis dan bahagia dalam konteks nilai-nilai Jawa.

 

Baca juga: Panen dan Percepatan Tanam di Sleman: Langkah Strategis Menuju Swasembada Pangan Nasional

Baca juga: Sosialisasi Standar Usaha Pariwisata Digelar di Candi Banyunibo Sleman