Bengkalis, Rakyat45.com – Kondisi listrik di pulau Bengkalis saat ini sangat memprihatinkan. Pasokan listrik melalui tenaga PLTD di Desa Pangkalan Batang, seolah tak mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Di tambah lagi saat ini dilakukan kebijakan oleh ULP PLN Bengkalis, yang melalukan pemadaman bergilir dalam jangka waktu cukup panjang. Bahkan durasi pemadaman yang lama, bisa membuat roda perekonomian masyarakat terganggu, khususnya para pelaku UMKM yang berganti dengan listrik.
“Sudah saatnya PLN Bengkalis mencari solusi alternatif, untuk meningkatkan keandalan listrik dan memenuhi pertumbuhan daya di pulau Bengkalis. Dengan demikian, kita berharap masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang lebih stabil dan andal,” ujar Asniwari (50) salah sorang ibu rumah tangga, warga Desa Kelapapati, Bengkalis, Kamis 29 Mei 2025.
Ia mendesak pihak ULP PLN Bengkalis, untuk tidak lagi bergantung pada mesin listrik tenaga diesel, dalam memenuhi kebutuhan daya listrik masyarakat. Karena dengan kondisi listrik hidup-mati sangat merugikan masyarakat sebagai pelanggan.
Hal senada juga disampaikan Muhamad Obin (45). Warga Pangkalan Batang ini juga menyarankan, agar PLN segera membangun jaringan transmisi tegangan tinggi 150 kV dari Dumai-Pakning yang menghubungkan kabel bawah laut di Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu menuju pulau Bengkalis.
“Dengan adanya infrastruktur ini, kita mengharapkan pasokan listrik di Bengkalis menjadi lebih stabil dan andal, sehingga pemadaman bergilir dapat dihindari,” ujar Obin.
Selain itu Obin juga menyebutkan, bahwa pembangunan jaringan kabel bawah laut ini dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Bengkalis.
“Kami juga mengingatkan janji PLN pada tahun 2022 lalu, untuk membangun infrastruktur ini dan berharap PLN dapat segera merealisasikannya,” harapnya.
Andi, salah seorang penjahit pakaian mengaku, sangat terganggu dengan kondisi listrik saat ini. Karena usahanya sangat bergantung dengan penggunaan listrik. Jika listrik padam, tentu menghentikan pekerjaan yang harus melayanan pesanan pelanggan.
“Kalau padamnya lama tentu menggu sekali. Karena pelanggan kita yang ingin cepat selesai, karena listrik padam maka jadi lama. Akhirnya pelanggan kita komplin dan ini sangat disayangkan,” ujarnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, Manajer ULP PLN Bengkalis M Ashqalany Aulia Rahman menjelaskan, saat ini petugas sedang melakukan pekerjaan overhaul unit mesin di PLTD Pangkalan Batang. Ini dilakukan sebagai bagian dari perawatan rutin untuk menjaga kinerja mesin pembangkit listrik tetap terjaga dan aman.
“Ya, overhaul ini penting, untuk memastikan kehandalan pasokan listrik di wilayah Bengkalis dan sekitarnya tetap aman,” jelasnya.
Ia yang dijumpai sejumlah awak media di Gubuk Inspirasi PLN Bengkalis menyebutkan, bahwa proses overhaul menyeluruh terhadap unit mesin di PLTD Pangkalan Batang diperkirakan akan memakan waktu sekitar 3 bulan. Setelah proses overhaul selesai, diharapkan mesin dapat beroperasi normal kembali dan memenuhi kebutuhan daya listrik masyarakat Pulau Bengkalis.
Askal berharap, agar proses overhaul dapat diselesaikan lebih cepat sehingga pelayanan listrik bagi masyarakat dapat kembali optimal.
“Kami melakukan pemadaman bergilir di beberapa desa/kelurahan di Pulau Bengkalis mulai tanggal 28 Mei 2025 pukul 17.30 WIB hingga 21.00 WIB. Hal ini disebabkan oleh defisit daya akibat kegiatan perawatan mesin (overhaul) di PLTD Pangkalan Batang, untuk mengurangi beban listrik,” ujarnya.
Ia menghimbau, masyarakat untuk menggunakan peralatan listrik seperti AC, setrika dan mesin cuci hanya pada siang hari, karena waktu itu beban pemakaian listrik masih sedikit.
“Dengan demikian, kita mengharapkan masyarakat dapat memahami situasi dan beradaptasi dengan jadwal pemadaman bergilir ini,” harap Askal.
Terkait masyarakat yang mendesak PLN untuk menggesa proyek pembangunan kabel bawah laut yang saat ini sedang pengerjaan gardu tranmisi di Desa Buruk Bakul, Manajer ULP PLN Bengkalis ini tak bisa menjawab. Karena itu merupakan kewenangan wilayah dan pusat.
“Bukan kewenangan kami untuk menjawab. Tapi mari kita sama-sama berdoa agar prosesnya cepat selesai,” ujarnya.**
Pewarta; Indra Editor; Leni