Meranti, Rakyat45.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, akhirnya berhasil dikendalikan setelah upaya intensif selama tujuh hari oleh tim gabungan. Saat ini, proses pendinginan masih terus dilakukan untuk memastikan tidak ada api yang kembali menyala.
Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan masih berjaga di lokasi untuk melakukan tahap pendinginan guna mencegah kebakaran susulan. Kapolsek Tebingtinggi Barat, Iptu Iskandar, menyampaikan bahwa salah satu kendala terbesar yang dihadapi di awal proses pemadaman adalah kekurangan sumber air.
“Awalnya kita kesulitan air, tapi sekarang bantuan 19 embung dari pihak swasta sangat membantu. Alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat penanganan,” ujarnya.
Iskandar juga menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 11 titik api dengan estimasi luas lahan terbakar mencapai puluhan hektare.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, turut mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut selain membahayakan lingkungan, juga dapat dikenai sanksi hukum.
“Penanganan karhutla membutuhkan kewaspadaan dan sinergi semua pihak. Langkah pencegahan tetap menjadi kunci utama untuk menghindari bencana yang dapat berdampak luas,” tegas Kapolres.
Pihak kepolisian bersama instansi terkait berkomitmen terus memantau perkembangan di lapangan serta mengintensifkan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat.**(Alfin).