Sleman, Rakyat45.com – Suasana penuh semangat mewarnai panen perdana Nanas Bagong Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Mulyo Padukuhan Tajem, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon/Kecamatan Depok, Sleman, Jumat, 22 Agustus 2025.
Panen perdana ini, wujud komitmen warga mendukung ketahanan pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Hadir dalam kegiatan panen perdana ini yaitu Pejabat (Pj) Lurah Maguwoharjo, M.Falak Susanto, Panewu/Camat Depok, Djoko Muljanto, anggota DPRD Kabupaten Sleman Fraksi Gerindra, Arif Priyosusanto, Wanto dari Fraksi PKB, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP DIY), perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sleman, dan Kepala Dukuh Tajem, Suharjono.
Falak mengatakan kehadiran para tokoh tersebut, tentunya sangat mendukung terhadap penguatan ketahanan pangan berbasis pekarangan di wilayah perkotaan,” ungkapnya. Ia menyebut, panen perdana ini menjadi bukti nyata daya inovasi warga dalam memanfaatkan lahan sempit secara produktif.
” Panen Nanas Bagong hari ini, menunjukan masyarakat Maguwoharjo mampu berinovasi dari pekarangan sendiri. Ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan keluarga, tetapi juga membuka peluang penambahan pendapatan. Kita tau di wilayah perkotaan seperti Maguwoharjo, pemanfaatan pekarangan adalah kunci,” tutur Falak.
Lebih lanjut, Pj Lurah menekankan kita fokus pembangunan Maguwoharjo tidak berhenti pada infrastruktur, melainkan juga pada kemandirian pangan yang tumbuh dari rumah – rumah warga.
” Kami ingin Maguwoharjo ini dikenal bukan hanya maju secara fisik, tetapi juga tangguh dalam ketahanan pangan. Pada dasarnya, Kalurahan Maguwoharjo berkomitmen mendampingi KWT Mekar Mulyo dan kelompok – kelompok lain dari budidaya pasca panen hingga akses pasar agar manfaat ekonomi dirasakan lebih luas,” tegas Falak.
Komoditas Nanas Bagong dinilai sangat strategis, karena adaptif di lahan terbatas dan memiliki potensi pasar yang baik.
Dengan pengelolaan yang tepat, mulai dari pola tanam, pemupukan, hingga pengolahan hasil produk dapat di konsumsi rumah tangga maupun dijual untuk menambah kas kelompok KWT dan pendapatan keluarga.Pj Lurah juga mendorong pengembangan nilai tambah seperti olahan selai, minuman siap saji, dan produk kering agar rantai ekonomi lokal semakin hidup,” tutupnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Sleman, Arif Priyosusanto, sangat mengapresiasi inisiatif warga Tajem yang berhasil memadukan aspek lingkungan sosial dan ekonomi dalam satu gerakan.
Kegiatan KWT Mekar Mulyo ini, sejalan dengan penguatan ketahanan pangan lokal. Kami mendorong agar praktik baik seperti Nanas Bagong, direplikasi di Padukuhan lain sehingga dampaknya lebih luas,” kata Arif.
Dukungan ini juga disampaikan oleh, Wanto, selaku anggota DPRD Kabupaten Sleman, ia menilai KWT sebagai garda terdepan pemberdayaan perempuan di Desa atau Kalurahan. Peran ibuk – ibuk KWT sangat strategis, mereka menjaga ketahanan pangan dari tingkat keluarga sekaligus menggerakkan ekonomi lingkungan. Ini, contoh nyata kolaborasi warga dan pemerintah,” ujar Wanto.
Hal serupa juga disampaikan oleh Anita Windrati, selaku Kepala BPSDMP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menambahkan kami mengapresiasi kegiatan KWT Mekar Mulyo pada hari ini. Alhamdulillah ini kerja sama dan kolaborasi pendampingan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP DIY) bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sleman dan tim kami dari Jogja Agropak DE yang ada di Nanggulang. Karena teman – teman dari Mas Jamal, tim ahli kami ahli spesialis pengembangan di rilaya kerjanya sebagai petani milenial, petani muda untuk pengembangan Nanas Bagong.
Lanjutnya, keuntungan dari Nanas Bagong ini adalah pertama vitamin C yang sangat tinggi. Yang kedua budi dayanya yang mudah karena ada di Polibag dan tidak memanfaatkan lahan yang luas.
” Terus ketiga, pemeliharaan oleh ibu – ibu sangat mudah. Dan Alhamdulillah dengan hasil yang memuaskan jumbo, hari ini kita memberikan exciting kepada kelompok KWT dan masyarakat sekitar bahwa ternyata bisa panen Nanas pada saat dilahan perkotaan.
Harapan kami kedepannya, semoga di lokasi – lokasi kota di Kalurahan lain ditingkatkan dan desa pun dapat menyediakan pangan di tingkat rumah tangganya sendiri,” ungkap Anita.**(Ags)