Ekonomi

Harga Cabai Meroket, IPH Bengkalis Masuk 4 Besar Tertinggi se-Sumatera

17
×

Harga Cabai Meroket, IPH Bengkalis Masuk 4 Besar Tertinggi se-Sumatera

Sebarkan artikel ini
Teks foto; Johansyah Syafri, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, didampingi Kepala BPS Kabupaten Bengkalis, Sudiro saat rapat koordinasi Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga bersama Mendagri secara daring dari Ruang Rapat Hang Jebat, Kantor Bupati Bengkalis, Senin, 13 Oktober 2025./R45/Indra.

Bengkalis, Rakyat45.com – Kabupaten Bengkalis menjadi sorotan karena menempati posisi keempat dalam daftar 10 kabupaten/kota dengan kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di Pulau Sumatera pada minggu kedua Oktober 2025.

Dengan lonjakan IPH sebesar 2,70 persen. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh melonjaknya harga komoditas pangan, terutama cabai merah.

Kepala BPS Pusat, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan informasi ini saat memaparkan Tinjauan Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi nasional yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, secara virtual, Senin, 13 Oktober 2025.

“Untuk Pulau Sumatera, Kabupaten Bengkalis berada di posisi keempat dari sepuluh daerah dengan kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi sebesar 2,70 persen pada minggu kedua Oktober 2025.” ungkap Amalia dalam paparannya.

Kenaikan IPH ini didorong oleh tiga komoditas utama, yaitu cabai merah yang memberikan andil perubahan harga sebesar 3,9387, diikuti oleh daging ayam ras dengan andil 0,5799, dan minyak goreng dengan andil 0,0435.

“Lonjakan harga, terutama pada cabai merah, menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk segera melakukan langkah-langkah stabilisasi harga di pasar agar dampaknya terhadap inflasi dapat dikendalikan.” jelas Amalia.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis yang mengikuti rapat secara daring dari Ruang Rapat Hang Jebat, Kantor Bupati Bengkalis, menyimak dengan saksama arahan dari pemerintah pusat.

Hadir mewakili Bupati Bengkalis, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri, didampingi Kepala BPS Kabupaten Bengkalis, Sudiro.

Menyikapi data tersebut, Johansyah Syafri menegaskan bahwa Pemkab Bengkalis melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan segera mengambil langkah konkret untuk merespons lonjakan harga.

“Langkah prioritas yang akan kami lakukan adalah meningkatkan monitoring harga secara intensif di seluruh pasar utama. Selain itu, kami akan segera berkoordinasi untuk menggelar kembali Gerakan Pangan Murah,” ucap Johansyah.

Menurutnya, Operasi pasar murah tersebut dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan yang bekerjasama langsung dengan Perum Bulog Cabang Bengkalis. Upaya ini merupakan intervensi langsung untuk menstabilkan harga komoditas pangan yang bergejolak sehingga dapat meringankan beban masyarakat,” ungkap Johansyah saat rapat secara daring bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat.

Rapat pengendalian inflasi ini sendiri merupakan agenda rutin yang digagas Kemendagri sebagai sistem peringatan dini (early warning system) bagi kepala daerah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok agar inflasi tetap terkendali dan tidak menggerus daya beli masyarakat.**

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.