Hukum

Lapas Bengkalis dan Pemkab Sinergi: Asimilasi Pertanian untuk Pembinaan Warga Binaan

115
×

Lapas Bengkalis dan Pemkab Sinergi: Asimilasi Pertanian untuk Pembinaan Warga Binaan

Sebarkan artikel ini
Teks Foto: Kalapas Priyo Tri Laksono bersama Bupati Bengkalis diwakili Staf Ahli Bupati Bengkalis Drs. Johansyah Syafri, Pama Polres Bengkalis IPDA Supriono, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Dahen Tawakal, Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan H. Surtaman, Camat Bengkalis Taufik Hidayat, dan Kabid Aset BPKAD Ikram Noer meninjau program asimilasi pertanian warga binaan Lapas Kelas IIA Bengkalis, Rabu (5/11/2025). /R45/Humas.

Bengkalis, Rakyat45.com – Inovasi pembinaan warga binaan kembali ditunjukkan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis melalui kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Program asimilasi pertanian ini menekankan ketahanan pangan sekaligus pemberdayaan ekonomi warga binaan, dengan slogan “Siap Mandiri, Siap Berkarya, Siap Kembali ke Masyarakat”.

Kegiatan difokuskan pada penanaman nanas dan ubi di lahan seluas tujuh hektar, yang dikelola langsung oleh warga binaan di bawah pengawasan petugas Lapas. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan berbasis produktivitas berjalan seiring dengan misi pemasyarakatan: membina warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna.

Acara ini dihadiri berbagai pejabat dan instansi terkait, antara lain Staf Ahli Bupati Bengkalis Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Drs. Johansyah Syafri, Pama Polres Bengkalis IPDA Supriono, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Dahen Tawakal, Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan H. Surtaman, Camat Bengkalis Taufik Hidayat, dan Kabid Aset BPKAD Ikram Noer.

Kalapas Kelas IIA Bengkalis, Priyo Tri Laksono, menekankan pentingnya keterampilan praktis bagi warga binaan.
“Hari ini, Lapas Kelas II A Bengkalis bersama Pemkab Bengkalis melaksanakan kegiatan ketahanan pangan dalam rangka pembinaan warga binaan,” ujarnya.

Priyo menambahkan, “Keterampilan yang diperoleh, terutama di bidang pertanian, diharapkan menjadi bekal berharga ketika mereka kembali ke masyarakat.”

Program ini dijalankan dengan target satu bulan untuk menyelesaikan penanaman nanas dan ubi, sebagai kelanjutan dari inisiatif ketahanan pangan sebelumnya.

Priyo menegaskan bahwa pendekatan ini menekankan pembinaan yang produktif, bukan sekadar kegiatan seremonial.” tegas Kalapas Bengkalis kepada Rakyat45.com, Rabu, 5 November 2025.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bengkalis, Drs. Johansyah Syafri, mengapresiasi langkah Lapas Bengkalis. “Program ini strategis dan memiliki manfaat ganda. Selain mendukung ketahanan pangan,

Kegiatan ini mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang konkret,” ujar Johansyah.

Johansyah menegaskan bahwa dari sekitar 1.800 warga binaan, hanya 20–30 orang yang dipercaya terlibat langsung dalam program asimilasi pertanian. Hal ini mencerminkan kepercayaan yang diberikan kepada warga binaan yang berkomitmen dan berperilaku baik selama masa pembinaan.

“Ini orang-orang pilihan, bukan sembarang. Manfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh dan jangan khianati kepercayaan yang diberikan,” ungkapnya.

Melalui program ini, Lapas Kelas IIA Bengkalis menegaskan komitmennya menghadirkan pembinaan yang produktif, kolaboratif, dan berorientasi pada kemandirian.

Program asimilasi pertanian ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan implementasi nyata misi pemasyarakatan yang menekankan pembinaan, bukan sekadar hukuman.**

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.