Lifestyle

Penggunaan Smartphone di Bawah Usia 12 Tahun Tingkatkan Risiko Gangguan Kesehatan Anak

17
×

Penggunaan Smartphone di Bawah Usia 12 Tahun Tingkatkan Risiko Gangguan Kesehatan Anak

Sebarkan artikel ini
Penggunaan Smartphone di Bawah Usia 12 Tahun Tingkatkan Risiko Gangguan Kesehatan Anak
Foto anak-anak dengan perangkat Eletronik./R45/Free

Rakyat45.com – Sebuah penelitian besar yang melibatkan lebih dari sepuluh ribu anak dan remaja di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone sebelum usia 12 tahun dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik maupun mental pada anak. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics oleh tim peneliti dari Children’s Hospital of Philadelphia, University of California Berkeley, dan Columbia University.

Penelitian yang berlangsung pada 2018–2020 tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang mulai menggunakan ponsel lebih awal memiliki potensi risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai masalah kesehatan. Mereka tercatat 1,3 kali lebih rentan mengalami depresi, 1,6 kali lebih berisiko kekurangan tidur, serta 1,4 kali lebih berpotensi mengalami obesitas dibandingkan anak yang baru memiliki smartphone setelah usia 12 tahun. Semakin dini mereka mengenal smartphone, semakin besar risiko yang mereka hadapi.

Tidak hanya itu, peneliti juga mencatat bahwa anak yang baru mendapatkan smartphone di usia 12 tahun namun mulai intens menggunakannya setahun kemudian menunjukkan perubahan signifikan pada kesehatan mental serta pola tidur saat memasuki usia 13 tahun.

Ketua tim peneliti, Dr. Ran Barzilay, menegaskan bahwa orang tua perlu mempertimbangkan secara matang dampak positif dan negatif sebelum memberikan smartphone kepada anak. Setelah anak memiliki ponsel, pemantauan ketat tetap diperlukan.

“Semua remaja pada akhirnya akan menggunakan smartphone. Namun orang tua harus memastikan pemakaian ponsel tidak mengganggu tidur, serta mengawasi konten yang mereka akses,” ujar Barzilay.

Para peneliti merekomendasikan agar orang tua membuat aturan penggunaan yang jelas, seperti:

  • Tidak menggunakan ponsel saat makan keluarga.
  • Membatasi penggunaan smartphone di kamar tidur.
  • Mengatur durasi pemakaian, terutama pada malam hari.
  • Menyesuaikan pengaturan privasi dan keamanan pada ponsel anak.

Langkah ini dinilai penting untuk melindungi anak dari paparan konten yang tidak sesuai usia sekaligus mencegah dampak negatif terhadap kehidupan sosial dan kesehatan mereka.

Selain aturan penggunaan, peneliti menekankan pentingnya aktivitas fisik untuk menyeimbangkan intensitas penggunaan gadget. Aktivitas bergerak terbukti mampu melindungi anak dari obesitas dan membantu menjaga kesehatan mental dalam jangka panjang.

“Anak-anak perlu jeda dari smartphone dan terlibat dalam kegiatan yang mendorong tubuh bergerak. Ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan emosi dan fisik mereka,” tambah Barzilay.***