Peringatan HUT PGRI Ke-78 Dan Hari Guru Nasional 2023 Kecamatan Semendawai

Rakyat45.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur ,Sumatera Selatan menyelenggarakan Upacara peringatan HUT PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN) dilapangan SMPN.1 Semendawai Timur di Karang Melati pada Sabtu 25 November 2023.

HUT PGRI dilaksanakan untuk memperingati hari berdirinya organisasi PGRI pada tanggal 25 November 1945.Secara resmi PGRI dibentuk setelah masa kemerdekaan Republik Indonesia.

Tepatnya pada tanggal 23-25 November 1945 digelar konggres Guru Indonesia di kota Surakarta di Gedung Somaharsana (Pasar Pon),Van deventer, Sekolah guru puteri (sekarang SMPN.3 Surakarta).

Hasilnya semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu dalam satu wadah yaitu PGRI.

Selanjutnya pemerintah melalui Keputusan Presiden RI (Keppres) nomor 78 tahun 1994 menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati Setiap tahunnya.

Camat Semendawai Timur Bun Yamin SE,hadir pada Upacara tersebut sekaligus bertindak selaku Inspektur Upacara.

Upacara di ikuti oleh seluruh Kepala Sekolah dan seluruh Guru dari jenjang SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA dan SMK serta para tenaga pendidik dan ke pendidikan di lingkup Semendawai Timur.

Bertindak sebagai petugas upacara, Komandan Upacara adalah Oki Rizki SPd guru SMPN.1 Semendawai Timur.Sedangkan Tim Petugas pengibar bendera adalah Riki SPd, Surandi SPd dan May Hijzatin SPd Guru SMAN .1 Semendawai Timur. Sedangkan Pembaca teks Pembukaan UUD 1945 adalah Sumardi SPd. kepala SDN.2 Karang Melati.Pembaca sejarah singkat PGRI Ade Irma Setyowati SPd,Guru SMKN.1 Semendawai Timur. Pembaca doa oleh Bambang Suprapto S.Ag,Guru SMPN.1 Semendawai Timur.

HUT PGRI tahun 2023 mengusung tema “Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju” dengan tagar #PGRI Mengabdi Negeri dan tagar #Hut ke-78PGRI.

Tema diatas membawa makna bahwa salah satu pondasi utama untuk mewujudkan Indonesia maju adalah Transformasi Guru.

Dalam hal ini guru Diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi diri, menerapkan pembelajaran kreatif dan inovatif serta menjadi teladan positif bagi peserta didik.

Camat Bun Yamin SE dalam amanatnya, membacakan pidato Menteri Pendidikan Kebudayaan riset dan teknologi mengatakan dan berharap bahwa “Para guru di seluruh Indonesia akan terus mewujudkan “Merdeka Belajar” dan sebagai nahkoda tidak akan membalikkan arah dari kapal Merdeka Belajar.”

Lebih lanjut Bun Yamin mengatakan” Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang di tunggu para guru karena dapat meringankan beban siswa juga untuk memerdekakan guru untuk mengolah kreatifitas,berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan siswa.

Kemendikbudristek juga melakukan terobosan meluncurkan pendidikan guru penggerak yang telah melahirkan guru,kepala sekolah dan pengawas yang mampu memimpin perubahan nyata.

Disamping itu juga program target satu juta guru ASN dan PPPK untuk memenuhi kebutuhan guru dan peningkatan kesejahteraan para pendidik.

Pada Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023 ini bukanlah salam perpisahan tetapi sebaliknya penanda kesatuan tekad untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan dengan semangat terus maju,melangkah serentak melanjutkan “Gerakkan Merdeka Belajar”,harap Pak Menteri.

Sementara itu, Dwi Prasetya SPd selaku Ketua PGRI Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur, dalam membacakan sambutan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI pusat yang berisi pesan bahwa “Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah) sesuai ucapan Bung Karno”

PGRI berdiri 100 hari setelah Indonesia Merdeka ditengah dentuman asap mesiu dan pekikan Merdeka, menjadi garda terdepan dalam berjuang membangun dunia pendidikan dari keterpurukan, keterbelakangan dan kebodohan akibat dampak penjajahan.

PGRI sebagai organisasi profesi guru ,pendidik dan tenaga ke pendidikan telah tumbuh menjadi kekuatan moral Intelektual dalam memperjuangkan peningkatan harkat dan marta bat anggota PGRI.

Dimasa kini,PGRI harus berperan lebih mengedepankan sikap inklusif,dialogis dengan memegang teguh etika,saling menghormati dan spirit organisasi yang mandiri, unitaristik dan non partisipan.

Tidak bisa di pungkiri,dalam.proses pendidikan, guru menjadi aktor utama dan penting yang menentukan peran strategis dari semua kedudukan terhormat di negeri ini. Orang bisa menjadi Presiden,Menteri, Jendral, Dokter, Gubernur, Bupati, Camat bahkan Kepala desa dan profesi lainnya semuanya tidak terlepas karena peran dan jasa dari guru.

Disamping itu, PGRI selalu berkomitmen untuk memperjuangkan nasib para guru honorer dan tenaga pendidik honorer dibawah Kemendikbudristek dan Kemenag agar diberikan kesempatan untuk di angkat menjadi ASN atau PPPK.

Lebih lanjut PGRI mendorong pemerintah untuk tetap memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan memberikan kesempatan bagi guru untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan yang berkeadilan sesuai dengan amanat Undang-Undang Guru dan ASN.

Usai upacara dilanjutkan acara ramah tamah dan foto bersama untuk mengabadikan momen istimewa bagi Pahlawan tanpa tanda jasa ini.

Menurut salah satu peserta upacara Sudigdo (48) yang merupakan guru honor sejak tahun 1995 ,menurutnya dia pertama mengabdi di SDN 4 Burnai Mulia,kemudian pada tahun 2007 berdiri SMPN.3 dia pindah ikut merintis di SMPN.3 Semendawai Timur hingga sekarang.

Tahun ini adalah untuk pertama kalinya dapat mengikuti tes PPPK.

Dia sangat berharap dalam mengikuti tes PPPK kemarin, dapat lulus sebagai hadiah pengharapan atas perjuangan dan Pengorbanannya yang sangat panjang selama 28 tahun menjadi tenaga honorer. jelasnya dengan penuh pengharapan.

Menurut Digdo, Membuka hutan untuk di jadikan ladang atau kebun, jauh lebih mudah di banding mendidik siswa hingga bisa menjadi pintar dan beretika,sayangnya pengorbanan guru honor belum di hargai, pungkasnya.(Didik)