Jakarta, Rakyat45 – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengembangkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) atau Hospital Based. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas dan jumlah dokter spesialis di Indonesia.
Dalam keterangan resminya pada Minggu (5/5/2024), Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Arianti, menegaskan bahwa mutu dan kualitas program hospital based harus setara dengan lulusan PPDS berbasis universitas (university based). Hal ini sebagai upaya untuk menciptakan lulusan berkualitas internasional yang siap bersaing di dunia medis.
“Sistem Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan dan Berbasis Universitas akan berjalan beriringan untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan lebih adil,” ujar Arianti.
Program hospital based bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di daerah yang kekurangan tenaga medis. Kemenkes berupaya meningkatkan produksi dokter spesialis dengan pendidikan dilakukan di RS Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama.
Peserta calon dokter spesialis yang mengikuti program ini diutamakan berasal dari Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK), luar Pulau Jawa. Mereka diharapkan dapat mengabdi di daerah terpencil yang masih kekurangan dokter spesialis setelah lulus.
Keistimewaan bagi peserta PPDS non-PNS adalah mereka akan menjadi PNS di daerah asal setelah lulus. Program ini juga bertujuan untuk mempercepat pemenuhan jumlah dokter spesialis dan mendistribusikan mereka ke seluruh pelosok Indonesia agar penempatan tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Grand Launching PPDS berbasis RSP-PU akan dilaksanakan pada 6 Mei 2024. Kemenkes sudah menyiapkan sistem informasi seleksi dan rekrutmen, dengan pra-registrasi akan dibuka segera.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, jumlah kuota penerimaan peserta PPDS Hospital Based Batch 1 sebanyak 38 orang. Enam RS milik Kemenkes telah ditunjuk sebagai RSP-PU Pilot atau percontohan untuk program studi dokter spesialis.
Antara lain RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita: program studi jantung, RS Anak dan Bunda Harapan Kita: program studi anak, RS Ortopedi Soeharso: program studi ortopedi dan traumatologi, RS Mata Cicendo: program studi mata, RS Pusat Otak Nasional: program studi saraf, dan RS Kanker Dharmais: program studi onkologi radiasi.
Informasi lebih lanjut akan diumumkan melalui portal SATUSEHAT SDMK melalui situs https://satusehat.kemkes.go.id/sdmk. Rekrutmen ini terbuka untuk umum, namun diutamakan untuk para peserta yang berasal dari Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan. Penempatan lokasi peserta setelah menyelesaikan pendidikan akan ditetapkan oleh Kemenkes sesuai dengan perencanaan kebutuhan.