Asal Usul Ketupat Jadi Tradisi Saat Lebaran Datang di Indonesia

Pekanbaru, Rakyat45.com – Ketupat tidak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa. Menjelang lebaran, di setiap sudut pasar dan pinggir jalan, kita akan melihat penjual yang memamerkan sarang ketupat.

Menurut sejarahnya, tradisi menyajikan ketupat saat Lebaran diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, seorang Wali Songo, sebagai bentuk akulturasi budaya Jawa dengan ajaran Islam. Ketupat dalam bahasa Jawa Kupat, memiliki makna yang mendalam.

Istilah ‘kupat’ merupakan akronim dari ‘ngaku lepat’ yang berarti mengakui kesalahan, dan ‘laku papat’ yang mencakup empat tindakan: lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Setiap elemen ini mencerminkan perjalanan spiritual yang dilalui umat Islam selama bulan Ramadan.

Sejarah ketupat sendiri menjadi topik perdebatan di kalangan para ahli. Beberapa mengaitkannya dengan penyebaran Islam di Jawa pada abad ke-15. Sunan Kalijaga, yang dikenal sebagai salah satu Wali Songo, dipercaya memperkenalkan ketupat dalam dakwahnya.

Namun, ada pula argumen yang menyatakan bahwa tradisi ketupat sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Nusantara. Pada zaman itu, ketupat mungkin telah digunakan dalam berbagai ritual dan perayaan sebagai simbol penghormatan kepada para dewa.

Seiring dengan masuknya Islam, ketupat bertransformasi menjadi bagian dari tradisi Lebaran, menggabungkan nilai-nilai spiritual yang mendalam dengan budaya lokal. Ketupat bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga simbol spiritual yang sarat makna.

Penyajiannya saat Lebaran menjadi momen penting untuk saling berbagi dan bersilaturahmi. Ketupat mengingatkan kita untuk mengakui kesalahan dan memperbaiki diri, terutama setelah menjalani bulan puasa yang penuh dengan pengorbanan.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, ketupat juga melambangkan rasa syukur atas rezeki yang telah diterima. Saat menikmati ketupat dengan hidangan lain seperti opor ayam, rendang, atau sambal goreng hati, kita merasakan kebersamaan dan kehangatan keluarga, berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama.