Peristiwa

Nelayan di Meranti Hilang Dihantam Gelombang Tinggi, Pencarian Masih Berlanjut

588
×

Nelayan di Meranti Hilang Dihantam Gelombang Tinggi, Pencarian Masih Berlanjut

Sebarkan artikel ini
Nelayan di Meranti Hilang Dihantam Gelombang Tinggi, Pencarian Masih Berlanjut
Ilustrasi Nelayan di Meranti Hilang Dihantam Gelombang Tinggi, Pencarian Masih Berlanjut. (Dok: Istimewa)

Meranti, Rakyat45.com – Seorang nelayan asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, dilaporkan hilang setelah perahunya diterjang gelombang tinggi di perairan Desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir, Jumat malam (24/10/2025). Korban diketahui bernama Suparno (55), warga Dusun I Desa Telesung.

Hingga Sabtu pagi (25/10/2025), keberadaan korban belum juga ditemukan. Tim gabungan dari Polsek Rangsang, Basarnas, dan warga setempat masih melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian.

Kapolsek Rangsang IPDA D. Turnip menjelaskan, peristiwa nahas itu terjadi ketika korban bersama rekannya, Atat (37), tengah memperbaiki alat tangkap ikan atau gumbang sekitar tiga mil dari garis pantai.

“Sekitar pukul 21.30 WIB, tiba-tiba angin kencang datang dari arah utara dan menyebabkan gelombang tinggi. Air laut mulai masuk ke perahu mereka,” terang IPDA Turnip, Sabtu (25/10/2025).

Kedua nelayan tersebut sempat berupaya menguras air dari dalam perahu agar tidak tenggelam. Namun, beberapa saat kemudian, saksi mendengar teriakan minta tolong dari arah haluan kapal tempat korban berada. Saat menoleh, korban sudah tidak terlihat di permukaan.

“Saksi sempat menghidupkan mesin perahu dan berusaha mencari di sekitar lokasi, tapi kondisi gelap dan cuaca buruk membuat upaya itu gagal,” tambahnya.

Setelah kejadian, Atat langsung menghubungi pemilik alat tangkap, Harwanto alias Acuan (47), untuk melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Tak lama berselang, tim dari Polsek Rangsang bersama warga setempat yang berjumlah 12 orang bergerak menuju lokasi menggunakan dua unit kapal.

Pihak kepolisian juga sudah berkoordinasi dengan Sat Polair Polres Kepulauan Meranti dan Basarnas untuk memperluas area pencarian, termasuk melakukan penyisiran di titik-titik yang diperkirakan menjadi arus jatuhnya korban.

“Sampai saat ini korban belum ditemukan. Pencarian terus kami lakukan, baik di permukaan laut maupun di sekitar pantai,” ujar IPDA Turnip.

Menurut laporan cuaca setempat, kondisi angin dan gelombang di perairan Rangsang Pesisir memang cukup ekstrem dalam dua hari terakhir, dengan ketinggian ombak mencapai 2 hingga 3 meter. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari yang tetap berupaya menelusuri area meski visibilitas terbatas.

Pihak keluarga korban berharap pencarian segera membuahkan hasil dan mengucapkan terima kasih atas bantuan masyarakat serta aparat yang terus bekerja di lapangan.***

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.