Ekonomi

Pemprov Riau Ajukan Tambahan Kuota Biosolar 89 Ribu KL untuk Atasi Antrean di SPBU

21
×

Pemprov Riau Ajukan Tambahan Kuota Biosolar 89 Ribu KL untuk Atasi Antrean di SPBU

Sebarkan artikel ini
Pemprov Riau Ajukan Tambahan Kuota Biosolar 89 Ribu KL untuk Atasi Antrean di SPBU
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengusulkan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). (Foto:ANTARA)

Pekanbaru, Rakyat45.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mengusulkan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Langkah ini diambil menyusul meningkatnya antrean kendaraan di sejumlah SPBU di wilayah Riau dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Bidang Energi dan Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Riau, Baharufahmi ST MT, menjelaskan bahwa pada tahun 2025, Riau mendapatkan jatah awal Biosolar sebesar 991.738 kiloliter (KL). Namun, melihat tingginya permintaan, pihaknya telah mengajukan tambahan kuota sebanyak 89.256 KL, sehingga total kebutuhan diproyeksikan mencapai 1.080.994 KL.

“Kami sudah menyampaikan permohonan penambahan kuota ke BPH Migas. Diharapkan dengan tambahan ini, antrean panjang di SPBU bisa berkurang,” ujar Baharufahmi, Kamis (6/11/2025).

Menurutnya, peningkatan konsumsi BBM jelang akhir tahun menjadi salah satu faktor utama pengajuan tersebut. Meski demikian, ia menegaskan bahwa realisasi tambahan kuota sepenuhnya bergantung pada keputusan BPH Migas dan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kami memahami, keputusan akhir tetap di tangan BPH Migas. Semua juga bergantung pada kapasitas APBN yang tersedia,” tambahnya.

Selain mengajukan penambahan kuota, Dinas ESDM Riau juga telah melakukan koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang mendistribusikan BBM di lapangan. Berdasarkan laporan yang diterima, kuota harian Biosolar di beberapa SPBU memang dibatasi. Jika jatah harian habis, masyarakat harus menunggu pengisian ulang keesokan harinya.

Sementara itu, stok BBM jenis Pertalite di Riau dilaporkan masih aman hingga akhir tahun. Karena itu, pemerintah daerah tidak mengajukan tambahan untuk jenis bahan bakar tersebut.

“Untuk Pertalite, cadangannya masih mencukupi hingga akhir tahun. Kenaikan konsumsi biasanya baru terasa saat libur Natal dan Tahun Baru,” pungkasnya.***

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.