Sleman, Rakyat45.com – Peringatan lahirnya Undang-Undang Keistimewaan nomor 13 tahun 2012 dan HUT Republik Indonesia ke-79 tahun 2024 digelar meriah di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (31/8/2024). Acara ini menjadi momen penting bagi masyarakat Yogyakarta untuk merayakan keistimewaan daerah mereka sekaligus memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Acara tersebut diselenggarakan secara kolaboratif oleh Forum Keistimewaan dan Kebhinekaan Indonesia (Forhanas), DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia Kabupaten Sleman, dan Yayasan Kiwari. Bertema “Bersama Membangun Bangsa, Menguatkan Kearifan Lokal, Berbagi Kasih dengan Anak Yatim dan Dhuafa,” kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren Lansia Mak’rifattullah, Banaran, Sedangmulyo Kapanewon Minggir.
Ketua Panitia Pelaksana Suharmanto menjelaskan bahwa rangkaian acara dimulai sejak bulan Mei 2024 dengan berbagai kegiatan seperti seminar “Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Khas Jogja” dan pemeriksaan kesehatan gratis pada 30 Agustus 2024. Selain itu, ada pula workshop membatik dengan tema keistimewaan dan pemutaran film oleh komunitas Askara Nalini Films.
Puncak acara diadakan pada 31 Agustus 2024, yang dihadiri oleh Bupati Sleman, tokoh masyarakat, akademisi, budayawan, serta berbagai pihak terkait. Kegiatan ini mencakup parade seni budaya, diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan pembicara seperti Prof. Dr. Djagal Wiseso Marseno dan Pdt. Indrianto Adiyatmo, serta penampilan seni seperti Tari Meong, Tari Sinjang Tinulis, dan Hadroh.
Dalam sambutannya, Bupati Sleman yang diwakili oleh staf ahli Anton Sujarwo mengapresiasi inisiatif Yayasan Kiwari dan pihak-pihak terkait, menekankan dampak positif dari kegiatan tersebut bagi pembangunan di Kabupaten Sleman.
Yupiter Ome, Ketua DPD IWO Indonesia Kabupaten Sleman, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menyukseskan acara ini. Ia menyatakan, “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergitas berbagai pihak. Selamat atas peringatan ke-12 tahun lahirnya UUK DIY dan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Mari kita terus maju menuju Indonesia Emas 2045.”
Acara diakhiri dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa, serta berbagai pertunjukan seni budaya yang menunjukkan kekayaan dan keunikan Yogyakarta.
