Siak, Rakyat45.com – Festival Lalang Tempo Doeloe kembali digelar sebagai bagian dari kalender pariwisata Kabupaten Siak, memperingati warisan budaya Melayu yang kian langka. Festival ini sudah menjadi tradisi selama delapan tahun, dan tahun 2024 kembali diselenggarakan oleh Perkumpulan Insan Sosial di Kampung Lalang, menampilkan berbagai lomba kreatifitas budaya.
Acara tersebut mencakup Karnaval Tempo Doeloe, Memasak Tempo Doeloe, Popeye, Joget Lambak, Syair Berpasangan, dan bazar panganan yang menghadirkan benda-benda koleksi bersejarah. Festival ini berhasil menarik perhatian masyarakat dengan berbagai kegiatan yang mempromosikan kebudayaan Melayu.
Bupati Siak, Alfedri, bersama istrinya Rasidah, hadir mengenakan pakaian bergaya tempo dulu. Alfedri tampil kasual dengan kaos, celana jeans, dan jaket kulit, dipadukan dengan kain sarung dan kopiah. Sementara, Rasidah mengenakan kebaya sederhana dengan kerudung panjang.
Dalam sambutannya, Alfedri menyatakan bahwa Festival Lalang Tempo Doeloe memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai ajang promosi pariwisata. “Festival ini mengangkat kembali sejarah budaya Melayu yang mulai terlupakan. Kami berharap acara ini bisa masuk dalam kalender wisata nasional,” ujar Alfedri pada Senin malam (9/9/2024) di Sungai Apit.
Ia juga meminta dinas terkait untuk mendukung pengembangan festival ini agar lebih meriah dan mendunia. Ketua panitia, Gusfahmi Romaizan, menyebut festival ini digelar secara mandiri oleh kelompok sosial setempat dengan harapan mendapat dukungan penuh dari Pemkab Siak.
Meski diwarnai hujan rintik, para peserta dan tamu undangan tetap antusias mengenakan pakaian khas zaman dahulu, menambah nuansa nostalgia di acara ini. Kampung Lalang, yang merupakan salah satu kampung tertua di Provinsi Riau, juga dikenal dengan kebun durian tembaga yang legendaris, menambah daya tarik wisata daerah tersebut.