Pasaman Barat, Rakyat45.com – Sebuah operasi gabungan yang melibatkan Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, berhasil mengamankan tujuh warga negara asing (WNA) yang diduga menyebarkan aliran sesat terkait Imam Mahdi. Penangkapan ini dilakukan pada Rabu (16/10), di Wisma Bancah Tarok, Jorong Kampung Cubadak, Kecamatan Pasaman.
Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menyatakan bahwa tujuh WNA tersebut terdiri dari enam warga negara Inggris dan satu warga Norwegia. Meski memiliki dokumen resmi seperti paspor, para WNA tersebut diduga memiliki tujuan yang menyimpang.
“Para WNA ini kami temukan dalam keadaan memiliki dokumen administrasi yang sah, namun berdasarkan investigasi, mereka berada di sini untuk menyebarkan ajaran yang dianggap menyimpang,” ujar Agung di Simpang Empat, Kamis (17/10).
Ketujuh WNA tersebut adalah Anaya Kaur (6), Priya Kurji (37), Muhammed Abdullah Sufian (1), Khadijjah (3), Krillan (39), Sianna (8) yang semuanya warga negara Inggris, serta Osama (35) warga negara Norwegia.
Osama, yang juga dikenal dengan nama Muhammad Bin Abdullah, mengaku bahwa kedatangannya ke Pasaman Barat bertujuan untuk membaiat seseorang bernama Muhammad Qosim, yang saat ini berada di Jakarta. Qosim, yang disebut berasal dari Pakistan, diklaim oleh Osama sebagai calon Imam Mahdi berdasarkan mimpinya.
Dalam mimpinya, Osama mengaku diperintahkan langsung oleh Allah SWT untuk membaiat Muhammad Qosim sebagai pemimpin umat Islam. “Saya bermimpi bertemu Allah dan diberi perintah untuk menjadikan Muhammad Qosim sebagai Imam Mahdi,” ungkap Osama saat diperiksa.
Untuk menjaga stabilitas keamanan di masyarakat, para WNA ini telah diserahkan kepada petugas Imigrasi Kabupaten Agam. Camat Pasaman, Andre Affandi, menambahkan bahwa tim gabungan terus memantau situasi, termasuk rencana kedatangan Muhammad Qosim ke Pasaman Barat.
Andre juga mengimbau masyarakat agar waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang yang menyebarkan ajaran baru yang mencurigakan. “Jika menemukan hal serupa, segera laporkan kepada pihak berwenang sebelum situasi berkembang menjadi masalah,” tegasnya dilansir dari antaranews.com.
Pihak Kementerian Agama (Kemenag) Pasaman Barat juga berencana memberikan ceramah agama kepada warga setempat yang mungkin telah dipengaruhi oleh ajaran yang dibawa oleh para WNA tersebut. “Ini merupakan tugas kami untuk meluruskan pemahaman warga agar tidak terjebak dalam ajaran sesat,” kata Andre.
WNA tersebut diketahui telah berada di Pasaman Barat selama sekitar satu minggu, dan dengan cepat menarik perhatian aparat serta masyarakat karena aktivitas mereka yang mencurigakan.