Pekanbaru, Rakyat45.com – Pemko Pekanbaru tengah mempersiapkan proses lelang untuk memilih pengelola angkutan sampah baru. Dengan kontrak PT Bina Riau Sejahtera (BRS) yang akan berakhir pada 31 Desember 2024, Pemko memastikan langkah antisipasi agar layanan sampah tetap berjalan lancar memasuki tahun 2025.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menjelaskan bahwa persiapan lelang direncanakan mulai Desember 2024. Hal ini dilakukan agar seleksi operator pengelolaan sampah bisa selesai sebelum masa kontrak PT BRS habis.
“Kami akan mulai proses lelang pada bulan Desember ini untuk memastikan pengelola baru siap beroperasi di tahun depan,” ujar Indra Pomi pada Jumat (8/11/2024).
Ia menambahkan bahwa model pengelolaan sampah untuk tahun depan kemungkinan besar tetap melibatkan pihak ketiga, yang berfokus pada pengangkutan sampah ke TPA Muara Fajar.
“Model pengelolaan ini sudah berjalan baik, dan akan dilanjutkan sementara, sambil kita menunggu kepastian dari pemimpin terpilih usai Pilkada,” tambahnya.
Pemilihan Walikota Pekanbaru pada 27 November 2024 mendatang diharapkan menjadi momentum bagi penanganan masalah sampah yang kerap menjadi keluhan warga. Pemimpin baru diharapkan dapat membawa terobosan baru dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif dan efisien.
Selain itu, Pemko Pekanbaru juga tengah mempercepat pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Persampahan. Melalui BLUD ini, Pemko berharap pengelolaan sampah dapat lebih optimal hingga ke tingkat kelurahan dan pemukiman warga.
“Dengan BLUD, pengelolaan sampah di pemukiman akan lebih terstruktur dan efektif,” ungkap Indra.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Pemko juga berencana membentuk Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di tiap kelurahan untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan.
Dengan adanya LPS, diharapkan pengelolaan sampah di Pekanbaru semakin terarah dan dapat mengurangi keluhan masyarakat terkait masalah kebersihan lingkungan.
Indra Pomi memastikan, Pemko akan mengawal proses transisi pengelolaan sampah ini dengan baik agar operator baru bisa memberikan inovasi yang dibutuhkan.
“Kami terbuka untuk ide baru, tapi untuk sementara waktu, pola pengelolaan yang ada tetap berjalan,” pungkasnya.
Pemko berharap, siapa pun yang terpilih sebagai Walikota baru dapat memberikan perhatian lebih dalam hal ini dan membawa perubahan signifikan dalam upaya menjadikan Pekanbaru kota yang bersih dan ramah lingkungan.