Padang, Rakyat45.com – Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Suharyono, menunjukkan komitmennya dalam memberantas aktivitas tambang ilegal di wilayah Solok Selatan. Operasi besar-besaran ini digelar menyusul kasus penembakan antaranggota polisi yang diduga terkait dengan aktivitas tambang ilegal di daerah tersebut.
“Kami akan menindak tegas aktivitas tambang ilegal, khususnya yang berada di bantaran sungai dan kawasan hutan di Solok Selatan,” ujar Irjen Pol. Suharyono di Padang, Jumat (29/11).
Untuk mencapai lokasi tambang ilegal, Kapolda bersama rombongan harus menempuh perjalanan selama tiga jam melewati medan yang sulit dan berliku. Sesampainya di lokasi, tim menemukan sejumlah alat berat yang digunakan dalam aktivitas ilegal tersebut.
“Alat-alat ini langsung kami musnahkan di tempat sebagai bukti keseriusan dalam pemberantasan tambang ilegal,” tegasnya.
Selain itu, Polda Sumbar memasang garis polisi (police line) di area tersebut dan menugaskan personel Polres Solok Selatan, dibantu pasukan Brimob, untuk menjaga lokasi agar tidak kembali digunakan.
Kapolda juga memberikan perintah kepada seluruh jajarannya untuk memberantas tambang ilegal di seluruh wilayah Sumatera Barat. Ia meminta tindakan tegas terhadap segala bentuk aktivitas pertambangan yang melanggar hukum.
“Berantas semua aktivitas tambang ilegal, baik itu penambangan pasir, batu, maupun kegiatan ilegal lainnya. Kami tidak akan berkompromi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Irjen Pol. Suharyono, yang merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1992 dan penerima penghargaan Adhi Makayasa, mengajak masyarakat serta instansi terkait untuk turut mendukung upaya pemberantasan tambang ilegal di Ranah Minang.
Operasi ini juga menjadi perhatian publik setelah insiden penembakan yang melibatkan anggota Polri di Polres Solok Selatan. Pelaku, AKP Dadang Iskandar, diduga tidak senang dengan tindakan korban, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar, yang menangkap seseorang terkait tambang pasir dan batu ilegal di wilayah tersebut.
Dengan langkah tegas ini, Polda Sumbar berharap aktivitas tambang ilegal dapat diminimalkan sekaligus mencegah konflik serupa di masa mendatang. (ant)