Pekanbaru, Rakyat45.com – Dompet Dhuafa terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program pengembangan ekonomi berbasis lokal. Salah satu program unggulan mereka adalah mendukung pengrajin anyaman pandan atau *Suwai* di Desa Tanjung Kuras, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, untuk menghasilkan produk berkualitas dan bernilai jual tinggi.
Dalam konferensi pers di Pekanbaru, Jumat (13/12/2024), Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau, Hendi Mardika, mengungkapkan bahwa pemberdayaan perempuan menjadi fokus utama dalam momen Hari Ibu ini. Salah satu pengrajin perempuan yang menjadi penerima manfaat adalah Ayu, seorang pengrajin anyaman Suwai yang kini sukses mengembangkan variasi produk seperti tikar, tas, card holder, dan suvenir lainnya.
“Kami tidak hanya mendukung produksi, tetapi juga memberdayakan perempuan untuk menjadi lebih mandiri. Dalam acara ini, kami juga menghadirkan influencer perempuan yang aktif sebagai relawan, CarCarel, untuk menginspirasi masyarakat tentang pentingnya aksi sosial dan pemberdayaan,” ujar Hendi.
Local Leader Pengrajin Anyaman Suwai, Ayu, menyampaikan bahwa dukungan dari Dompet Dhuafa menjadi angin segar bagi para pengrajin. Sebelumnya, mereka hanya mampu memproduksi tikar dengan alat-alat tradisional. Kini, mereka telah mengembangkan berbagai inovasi produk berkat pelatihan dan bantuan alat dari Dompet Dhuafa.
“Berkat dukungan ini, ibu-ibu pengrajin dapat menghasilkan produk lebih variatif dengan target pasar yang lebih luas. Ini juga membantu kami mempertahankan tradisi budaya menganyam di tengah modernisasi,” kata Ayu.
Saat ini, sebanyak 10 pengrajin perempuan aktif memproduksi anyaman Suwai. Tak hanya itu, Dompet Dhuafa juga mendukung pelatihan bagi 30 warga di dua desa untuk mengembangkan keterampilan anyaman pandan.
General Manager Pengembangan Cabang Dompet Dhuafa, Bobby P. Manulang, menambahkan bahwa Dompet Dhuafa telah menggulirkan berbagai program kemanusiaan, pendidikan, sosial, dan kebudayaan di Riau sepanjang 2024. Donasi di wilayah ini tercatat meningkat hingga 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan telah disalurkan kepada 12.567 jiwa penerima manfaat.
“Dompet Dhuafa tidak hanya bergerak di bidang keagamaan, tetapi juga berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat untuk menciptakan kemandirian ekonomi. Anyaman Suwai menjadi salah satu contoh sukses bagaimana tradisi lokal dapat berkembang menjadi produk unggulan,” ujar Bobby.
Dengan kolaborasi yang solid antara Dompet Dhuafa, pengrajin lokal, dan masyarakat sekitar, anyaman Suwai kini tidak hanya menjadi simbol tradisi Melayu, tetapi juga bagian dari roda penggerak ekonomi kreatif di Riau.