Medan, Rakyat45.com – Banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Tano Tombangan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, mengakibatkan 495 kepala keluarga (KK) terdampak. Desa Kota Tua dan Desa Simaninggir menjadi lokasi terdampak utama akibat meluapnya Sungai Aek Mardua setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Rabu (18/12) pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut, Desa Kota Tua mencatat 383 KK terdampak, sedangkan Desa Simaninggir mencatat 180 KK. Dari jumlah tersebut, sekitar 250 KK terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyebutkan bahwa data ini bersifat sementara.
“Kami terus melakukan pendataan di lapangan. Saat ini, tercatat ada 10 warga yang mengalami luka-luka akibat banjir,” jelasnya, Kamis (19/12).
Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD Tapanuli Selatan, Puput Mashuri, mengungkapkan banjir bandang membawa material lumpur dan kayu yang menghantam permukiman warga.
“Sungai Aek Mardua meluap dan membawa material hingga merusak rumah warga. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan dan pemulihan di wilayah terdampak,” ujarnya.
Selain upaya pendataan, BPBD bersama pemerintah daerah setempat juga melakukan evakuasi warga dan memberikan bantuan logistik darurat. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat cuaca ekstrem masih melanda wilayah tersebut.
Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan banjir, terutama di daerah aliran sungai yang sering meluap. Pemerintah daerah diharapkan dapat mempercepat langkah-langkah pemulihan dan memastikan keselamatan warga terdampak.