Riau Bisa Jadi Daerah Percontohan Tumpang Sari Jagung-Cabai di Kebun Sawit

Pekanbaru, Rakyat45.com – Provinsi Riau diharapkan menjadi daerah percontohan penerapan program tumpang sari jagung dan cabai di perkebunan sawit. Riau juga termasuk salah satu daerah yang menjadi target untuk program tumpang sari, karena memiliki lahan sawit yang luas.

“Peremajaan sawit nantinya diharapkan ada tumpang sari dengan jagung dan juga dengan cabai,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di sela kunjungan kerja bersama Pemuda Tani Indonesia di Kecamatan Rumbai Pesisi, Kota Pekanbaru, Senin (3/2/2025).

Riau kata Wamentan, memiliki potensi besar untuk mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan, terutama dalam komoditas jagung yang telah dicanangkan dimana target pertanaman jagung seluas 1,2 juta hektare untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

“Komoditas pertanian terutama jagung, cabai, dan padi gogo, terus berkembang pesat di berbagai daerah Indonesia. Kita
optimis target produksi 1,2 juta ton jagung dapat tercapai dalam waktu dekat. Karena itu pemerintah terus menggenjot produksi jagung dengan melibatkan berbagai unsur, salah satunya Polri,” kata Wamentan.

Wamentan mengatakan, dengan luas lahan sawit yang besar di Riau, pihaknya berharap tumpang sari jagung dan cabai dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus mengoptimalkan penggunaan lahan yang ada., karena pemerintah bertekad tidak mengimpor jagung pada 2025, dengan mengandalkan peningkatan produksi dalam negeri.

“Presiden sudah menargetkan tidak impor jagung di tahun 2025. Dengan tumpang sari, kita bisa memanfaatkan umur sawit yang sudah ada dan menghasilkan tanaman lain seperti jagung dan cabai,” tambahnya.

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Riau Rahman Hadi menyambut baik perhatian yang diberikan oleh Kementerian Pertanian terhadap peningkatan produksi jagung dan cabai di daerahnya dan membenarkan bahwa Provinsi Riau memiliki potensi yang sangat besar dalam mendukung produksi pangan nasional.