Jakarta, Rakyat45.com – Jakarta, Rakyat45.com – Pemberdayaan ekosistem laut dan masyarakat sekitarnya mendorong pertumbuhan ekonomi biru berkelanjutan, yakni hasil perikanan, budidaya laut seperti rumput laut dan mutiara, hingga potensi pengembangan destinasi wisata berbasis alam (eco-tourism).
“Ekosistem laut ini kalau kita gunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sangat berperan, karena di situ ada nilai-nilai ekonomi yang besar,” kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI Satyawan Pudyatmako, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, ekosistem pesisir dan laut Indonesia tidak hanya menjadi sumber keanekaragaman hayati, tetapi juga menjadi sumber kehidupan yang vital bagi jutaan orang yang bergantung pada ekosistem laut dan pesisir untuk kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan perubahan iklim, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Khusus ketahanan pangan, hal ini selaras dengan program pembangunan nasional Indonesia dalam era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” kata Satyawan.
Indonesia kata Dirjen, telah mengambil langkah-langkah signifikan menuju konservasi laut, melalui inisiatif seperti Poros Maritim Dunia (Global Marine Fulcrum) dan komitmen untuk memperluas kawasan lindung laut (Marine Protective Area/MPA) menjadi 32,5 juta hektare pada tahun 2030.
“Indonesia telah menunjukkan dedikasi yang tinggi untuk melindungi sumber daya laut kita,” kata Satyawan.
Tetapi katanya, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan bahwa MPA laut dibangun dan dikelola secara efektif serta saling terhubung melalui jaringan yang didasarkan pada sains ekologis yang kuat.