Cuaca di Riau Ekstrem, Peternak Diimbau Waspada PMK Pada Ternak

Pekanbaru, Rakyat45.com – Para peternak di wilayah Riau diimbau meningkatkan kewaspadaan adanya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, terutama sapi dan kerbau, karena cuaca ekstrem dimana musim hujan dan angin kencang masih melanda sebagian wilayah Riau.

“Cuaca ini akan menyebabkan lingkungan lembap yang dapat mempercepat penyebaran penyakit ternak,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH Riau), drh. Faralinda Sari, Selasa (11/2/2025).

Menurut Faralinda, hingga saat ini jumlah kasus PMK di Riau tercatat mencapai 68 kasus. Untuk itu Dinas PKH Riau terus mengawasi perkembangan kasus PMK dan berkomitmen menekan penyebaran PMK pada ternak milik petani peternak di Provinsi Riau.

“Para peternak diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternaknya agar dapat segera ditangani,” katanya.

Sedangkan uUpaya pencegahan PMK di Riau terus digencarkan. Hingga saat ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau telah menyuntikkan sebanyak 3.249 dosis vaksin PMK ke hewan ternak di berbagai daerah kabupaten dan kota Provinsi Riau.

Faralinda Sari mengungkapkan, Kabupaten Kampar menjadi daerah dengan progres vaksinasi tertinggi, yakni 1.000 dosis vaksin telah disuntikkan. Disusul oleh Indragiri Hulu (947 dosis), Pekanbaru (573 dosis), Dumai (350 dosis), Siak (223 dosis), Indragiri Hilir (60 dosis), dan 96 dosis lainnya diberikan di UPT Pemprov Riau.

“Selain vaksinasi, kami juga melakukan desinfeksi dan pengobatan bagi hewan ternak yang terkena PMK,” ujar Fara.

Fara menjelaskan bahwa tahun ini Riau mendapatkan alokasi 53.600 dosis vaksin PMK, yang akan dikirim secara bertahap. Pada tahap awal, sebanyak 30.000 dosis vaksin diperkirakan tiba di Riau.

“Saat ini kami sudah menerima 4.600 dosis vaksin. Kemudian pada Februari ini akan dikirim lagi sekitar 13.000 dosis,” jelasnya.

Selain PMK, penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica (sapi ngorok) dan Jembrana juga menjadi ancaman bagi peternak.

“Cuaca ekstrem, termasuk hujan deras dan banjir yang terjadi di Riau, meningkatkan risiko penyebaran penyakit-penyakit tersebut,” kata Fara.