Inhu, Rakyat45.com – Di Desa Mekar Sari, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, suara riuh bebek petelur saat ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anggota Kelompok Tani Lansia yang masih produktif di usia senja mereka.
Usaha ini berawal pada bulan Mei tahun 2024, ketika PT Tunggal Perkasa Plantations (TPP) menyerahkan 50 ekor bibit bebek beserta satu unit kandang sebagai modal awal. Perusahaan Perkebunan kelapa sawit grup Astra Agro Lestari tersebut membantu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Perusahaan ini juga memberikan pakan secara rutin selama tiga bulan pertama hingga bebek-bebek itu mulai bertelur. Kini, para anggota kelompok tani tak hanya menikmati hasil panen telur, tetapi juga telah mampu memperluas usaha mereka secara mandiri.
Ngadino, Ketua Kelompok Tani Lansia, masih mengingat jelas momen ketika telur-telur pertama mulai bermunculan. “Rasanya seperti melihat harapan baru. Kami bersyukur, program ini benar-benar membantu meningkatkan kesejahteraan kami,” ujarnya.
Keberhasilan ini juga memungkinkan mereka membeli 50 ekor bibit tambahan dan membangun kandang baru secara mandiri.
Hal yang sama dirasakan oleh Maswira, salah satu anggota kelompok yang turut merasakan dampak positifnya. Menurutnya, kini bukan hanya mereka yang merasakan manfaatnya, tetapi juga warga desa sekitar.
“Sudah ada peternak dari desa tetangga yang datang belajar ke sini. Kami bangga bisa berbagi pengalaman dan menginspirasi orang lain,” kata Maswira.
Melihat antusiasme yang begitu besar, PT TPP terus menunjukkan komitmennya. Pada 21 Februari 2025, Panji Eka Wisnuaji, Asisten CSR PT TPP, bersama Rangga Putradi Ahdim, Asisten Sustainability, kembali hadir untuk menyerahkan bantuan pakan bagi bibit bebek tambahan.
“Kami ingin memastikan program ini terus berkembang. Jika diperlukan, kami siap memfasilitasi pelatihan atau workshop bersama dinas terkait,” kata Wisnu.
Kesuksesan Kelompok Tani Lansia Desa Mekar Sari menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan berbasis komunitas dapat menciptakan perubahan berkelanjutan. Mereka yang dulunya hanya bercocok tanam untuk kebutuhan sehari-hari kini memiliki usaha yang memberi manfaat lebih luas.