Wapres Gibran Tinjau Proyek Kampung Nelayan Sejahtera di Indramayu, Target Rampung Akhir Juni

Indramayu, Rakyat45.com – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, meninjau progres pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, pada Jumat (23/5/2025). Proyek ini merupakan salah satu wujud nyata pemerataan pembangunan yang digagas dalam visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Proyek relokasi ini menjadi kolaborasi strategis antara Kementerian Sosial, Pemerintah Kabupaten Indramayu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), PT Unitras Pertama, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Fasilitas utama dalam proyek ini adalah pembangunan rumah tipe 36/60 untuk keluarga nelayan terdampak bencana rob. Setiap unit dilengkapi dua kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi, guna menciptakan hunian yang layak dan nyaman.

Dalam sambutannya, Wapres Gibran mengapresiasi kerja sama lintas lembaga yang memungkinkan proyek ini berjalan lancar. Ia menyebut pembangunan hampir selesai, tinggal menyisakan tahap akhir seperti pengecatan dan penyempurnaan fasilitas umum.

“Saya lihat tinggal sedikit lagi, hanya pekerjaan finishing. Ada masjid yang juga dibangun Baznas, serta ruang publik lainnya. Insya Allah, akhir Juni nanti sudah bisa dihuni,” ujar Gibran.

Wapres juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga dan merawat lingkungan baru ini.

“Rumah dan lahan yang diberikan ini adalah amanah. Harus dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Ini bisa menjadi model untuk wilayah pesisir lainnya,” tegasnya.

Proyek ini sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo, dan Wapres berharap peresmiannya nanti bisa dihadiri langsung oleh Presiden.

Di kesempatan terpisah, Wakil Menteri Sosial menjelaskan bahwa proyek ini ditujukan bagi 93 kepala keluarga atau sekitar 259 jiwa yang selama ini tinggal di daerah rawan rob. Pembangunan dimulai sejak peletakan batu pertama pada 5 Desember 2024 di atas lahan seluas 1,6 hektare.

Selain pembangunan fisik, program ini juga menyasar pemberdayaan ekonomi. Para ibu rumah tangga akan diberikan pelatihan keterampilan seperti membuat makanan olahan laut, kerajinan tangan, hingga produksi batik khas pesisir.

“Kami tidak hanya memindahkan rumah, tapi juga kehidupan. Masyarakat akan tetap berdaya, para nelayan tetap bisa melaut, dan ibu-ibu bisa ikut menambah penghasilan keluarga,” ujarnya.

Ia berharap Kampung Nelayan Sejahtera di Eretan Kulon ini bisa menjadi percontohan nasional dalam penanganan bencana berbasis kesejahteraan masyarakat.

 

Baca juga: Pakai Batik Merah, Wapres Gibran Rakabuming Hadiri Puncak Perayaan Imlek