Nasional

ISF 2025 Angkat Bambu sebagai Simbol Ketangguhan dan Keberlanjutan Indonesia

11
×

ISF 2025 Angkat Bambu sebagai Simbol Ketangguhan dan Keberlanjutan Indonesia

Sebarkan artikel ini
ISF 2025 Angkat Bambu sebagai Simbol Ketangguhan dan Keberlanjutan Indonesia
Perhelatan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di JICC, 10-11 Oktober 2025 menghadirkan pendekatan visual yang unik dan penuh makna dengan menggunakan bambu sebagai elemen utama dalam keseluruhan desain forumnya. (Foto: Amiri Yandi/InfoPublik)

Jakarta, Rakyat45.com – Forum internasional bergengsi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 menghadirkan konsep desain yang sarat makna dengan menjadikan bambu sebagai elemen utama dekorasi. Pilihan ini bukan sekadar pertimbangan estetika, melainkan simbol nyata dari semangat keberlanjutan, ketangguhan, dan kemandirian yang diusung Indonesia di kancah global.

Bambu, yang tumbuh subur di berbagai penjuru Nusantara, dikenal sebagai material ramah lingkungan karena dapat tumbuh cepat tanpa merusak tanah. Selain itu, sifatnya yang kuat namun lentur melambangkan kemampuan beradaptasi dan bertahan di tengah tantangan filosofi yang sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan yang diusung ISF.

“Kami memilih bambu karena tumbuhan ini memiliki pertumbuhan cepat, rendah karbon, dan multifungsi. Nilai-nilai itu sejalan dengan semangat ISF untuk mendorong Indonesia dan dunia tumbuh lebih tangguh, hijau, dan berkelanjutan,”
ujar Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Sabtu (11/10/2025).

Pemanfaatan bambu dalam desain forum ini menjadi pesan kuat bahwa keberlanjutan tidak hanya dibicarakan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Melalui tema besar “Investing in a Resilient, Sustainable, and Prosperous World”, ISF 2025 mengajak seluruh peserta global untuk berinvestasi pada masa depan yang ramah lingkungan dan inklusif.

Forum yang berlangsung 10–11 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) ini berhasil menyedot perhatian lebih dari 10.000 peserta dari dalam maupun luar negeri.

Acara dibuka secara resmi oleh Menko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono, didampingi Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, serta Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Ketiganya sepakat bahwa isu sustainability kini bukan lagi beban tambahan, melainkan pilar utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Dalam forum tersebut, Indonesia menegaskan komitmennya untuk membangun jalur keberlanjutan yang berkarakter khas Nusantara, bukan sekadar meniru pola negara lain. Seperti bambu yang tegak dengan jati dirinya, Indonesia ingin menumbuhkan ekonomi hijau yang sesuai dengan konteks sosial, budaya, dan potensi lokal.

Komitmen tersebut juga ditunjukkan lewat peluncuran Investment Project Ready to Offer (IPRO) kumpulan proyek strategis yang siap menarik investasi hijau dari mitra global. Sektor swasta pun turut ambil bagian, antara lain melalui penyediaan kendaraan listrik Wuling Cloud EV sebagai armada resmi ISF 2025, simbol nyata peralihan menuju transportasi rendah emisi.

Melalui ISF 2025, Indonesia menegaskan dirinya bukan sekadar peserta dalam percakapan global tentang keberlanjutan, tetapi pemimpin yang memberi contoh nyata. Dari bambu yang sederhana, lahirlah pesan besar tentang resiliensi dan harmoni antara manusia dan alam.

Forum ini menjadi bukti bahwa masa depan hijau bukan sekadar visi, tetapi arah pasti yang tengah ditapaki Indonesia menuju pembangunan berdaya saing dan berkeadilan lingkungan.

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.