Kades Caritas Lolomatua di Tuduh Melakukan Kekerasan, Ini Kronologis Sebenarnya

Nias Selatan,Rakyat45.com – Di suatu peristiwa atau keributan, kadang orang lain duluan mengatakan ini yang salah dan itu yang benar. Sementara mereka lah tidak tau dan tidak menyelidiki kenapa suatu peristiwa atau keributan itu terjadi. Pohon pun tidak pernah tergoyang tanpa ada angin yang menggoyangkannya.

Begitulah peristiwa keributan antara kades Caritas Faonalala Giawa dengan salah satu warganya inisial ANGH.Halawa yang terjadi di desa Caritas Sogawunasi Kecamatan Lolomatua Kabupaten Nias Selatan pada 30 September 2020 lalu. Beberapa akun facebook dan di Youtoup yang telah di viralkan oleh beberapa akun FB mengatakan bahwa kades Caritas bersama keluarga telah melakukan kekerasan. Maka supaya jangan salah paham, bacalah penjelasan Kepala desa Caritas Sogawunasi Faonalala Giawa kepada media ini dia menyampaikan. (03/10/20)

Salah satu warga Desa saya inisial ANGH.Halawa, sudah sekitar satu tahun dia selalu menghina-hina keluarga kami dan perangkat desa saya melalui akun facebook nya namun saya selalu sabar.”Papar Faonalala

Lanjutnya, “Kemudian kemaren itu ada warga saya memberitahukan sama saya bahwa ada lagi status ANGH itu yang tertanggal 16 september minggu lalu dan status tersebut telah di screenshouts, di statusnya itu dia mengatakan “siapa yang mau beli anak monyet kita punya, alamat desa Caritas dengan bermacam-macam nama yaitu, Jon, Freng, Dur, Ded, Win dan juga induk gurunya namanya Fao-Fao”

Makanya setelah saya baca itu rasa kesabaran saya itu habis tentu saya emosi, karena atas nama Jon itu anak bapak talu saya, Freng itu kan Frengkin aparat desa saya, dan Ded itu anak saya dan juga Win yaitu anak saya Winto, kemudian nama Fao-Fao itu nama panggilan saya karena nama lengkap saya Faonalala dan saya di panggil Fao-Fao.”Ucap kades

Karena saya tidak sabar lagi dengan postingan itu maka pada tanggal 30 september itu saya datang kerumahnya ANGH dan sebelum saya ke rumahnya saya datang sama pak Kapolpos Lolomatua untuk minta ijin dan saya bilang waktu itu sama pak Kapolpos kalau boleh pak saya maunya di kawal di sana karena saya mau minta klarifikasi orang itu tentang statusnya yang telah menghina-hina kami, namun kata pak Kapolpos, duluan aja pak kades nanti kami nyusul.”Ucap Faonalala

Ketika saya sampai di rumahnya ANGH, dia sedang membuka ban motor karena dia juga bengkel, kemudian saya bilang sama dia, kenapa kamu bilang-bilang kami monyet di status FB mu.? sejak kapan saya dan anak saya serta ayah saya jadi monyet.? Lalu si ANGH itu menjawab dengan nada keras “Apa kau bilang.! monyet apa.! terus saya bilang sama dia udahlah kamu jangan melawan begitu, kita selesaikan saja. Tetapi dia tidak mendengar apa yang saya bilang, malah dia ngamuk dan ngancam, makanya datang perangkat desa saya dan saya bilang tolong pegang dia dan jangan di pukul, dan di situ kami sempat adu mulut, tidak lama kemudian datang lah pak Kapolpos Lolomatua serta anggota dan di situ tidak ada keributam lagi tentu saya menghargai kedatangan pak Kapolpos. D saat datang pak Kapolpos, dia sempat menasehati ANGH.halawa supaya menghargai orangtua.”Ujar Faonalala

Pada kesempatan itu saya minta pak Kapolpos serta anggota untuk memeriksa AN.Halawa itu, saya bilang “Pak Kapolpos mohon di periksa ANGH itu mana tau nantinya dia bilang ada bekas luka dan sebagainya karena jika ada bekas luka nanti kalau udah di periksa maka saya bertanggung jawab. Namun saat itu tidak ada bekas luka apapun di tubuhnya dan bajunya pun belum sobet di buktikan dengan video yang telah kami miliki, tidak begitu lama kami pun di situ maka kami bubar dan tidak ada keributan lagi.”Jelas Faonala menceritakan peristiwa itu.

Di tambahkan Faonalala, “Begitu kaget saya dan aneh karena tiga jam setelah itu pihak ANGH.Halawa melapor di Polsek Lolowa’u, dan mereka melaporkan bahwa di tubuhnya telah ada bekas luka dan bajunya sudah sobet. Maka saya duga itu adalah luka buatan untuk memperbesarkan masalah, karena saat terakhir perpisahan kami bersama pak Kapolpos Lolomatua bahwa tidak ada bekas apa pun di tubuhnya dan di saksikan oleh pihak kepolisian dari Kapolpos Lolomatua bersama warga.

Maka dengan itu saya minta kepada pemilik akun media sosial seperti di facebook yang telah meviralkan video kejadian itu untuk tidak memfonis sesorang, karena beberapa akun facebook yang mengatakan bahwa saya sebagai kades caritas bersama kelurga telah melakukan kekerasan terhadap ANGH, maka saya minta kepada saudara itu untuk tidak gagal paham atau salah paham dan jangan memvonis sesorang tanpa mengetahui kenapa peristiwa itu terjadi.”Tegas Faonalala

Mengakhiri pembicaraannya Faonalala mengatakan,”Karena ANGH.Halawa telah melapor di Polsek Lolowa’u maka pihak kami selalu menghargai proses hukum, karena saya yakin pihak penegak hukum itu adil dan mereka lah yang lebih tau mana yang benar dan mana yang tidak.”Ucap orang nomor satu di Desa Caritas Sogawunasi itu Faonalala Giawa mengakhiri. (Makmur Gulo)

8 komentar

  1. Pemberitaan anda terlalu berseberangan…
    Terlalu membenarkan pihak pelaku dan terlalu menyalahkan korban…

    Rating situs anda akan hancur jika memuat sesuatu berita dengan cara anda…
    Seolah ada tanda ”

    jika saya juga membuat postingan FB seperti itu pasti ada sesuatu sebelumnya yg tidak menyenangkan buat saya…

  2. Buat apa lagi bukti atau saksi bahwa bekas luka tidak ada…

    Tpi setidak nya anda yg melakukan kekerasan di video itu dan mengancam akan membakar rumah si korban…

    Klo memang anda menghargai hukum bukan dengan cara seperti itu di video melakukan kekerasan sebagai aparat desa…tidak ada salah nya anda membawa ke jalur hukum untuk dan anda punya bukti screnshoot stastus si korban..bukan dengan cara dtg seperti itu..dan langsung berkata seperti itu kepada si korban..anda sudah tau dia salah..namun kenapa anda lgi menanyakan kpd si korban.kenapa anda memghina klrg saya…
    Knp tidak dengan cara hukum langsung bawak pihak yg berwajib.bawak ke kantor polisi setempat..di kantor polisi setempat di bicarakan siapa yg salah siapa yg benar.bukan dengan cara melakukan seperti itu manusia itu bukan bintang..
    Seharus nya anda tau hukum sebagai aparat desa!!anda tau si korban itu salah..lantas kenapa anda tidak langsung memberi pengaduan kpd pihak yang berwajib??
    Siapaun tidak ada yg melawan ketika pihak yg berwajib mendatangi di rumah si korban..dengan membawa bukti yg anda punya..
    Sekali lagi sebagi manusia itu jangan anggarkan jabatan saudara…belum tenttu jabatan yg anda duduki itu bisa bertahan utk se umur hidup mu di kala anda tidak punya apa apa nnti anda akan mengemis mencari hukum yg adil di negeri ini..seperti yg di alami saudara kita ANGH.

    SEKALI LAGI TERIMAKSIH!!!

  3. Itu berita bukan berarti memmihak pak, kalau juga korban nya memberi pernyataan kekita, redaksi siap fasilitasi beritanya.

  4. Berita yang alurnya Ceritanya memihak Kpda Seseorang,,,,,
    Yang seharusnya tdak Sperti bgtu..

    Mebelum anda Tayangkan berita ini, saudara maunya juga harus minta Penjelasan dari Sikorban tentang klonologi terjadinya msalah ini, shingga sama2 tau yang sbenarnya pokok masalahnya.

    Maaf cuma saran

Komentar ditutup.