Pekanbaru, Rakyat45.com – Konflik masyarakat dengan pihak PT. Wanasari Nusantara kembali Terjadi, Kamis 07 Oktober 2021, kali ini Lahan masyarakat di desa sumber jaya kecamatan Singingi Hilir, kabupaten Kuantan singingi, pasalnya pihak PT. Wanasari melakukan penggalian parit gajah memutus akses jalan masyarakat untuk aktivitas panen sawit diperkebunan mereka.
Pemblokiran jalan tersebut dengan cara membuat galian parit gajah sedalam lebih kurang 2 meter, sehingga setiap masyarakat yang memiliki keperluan ke kebun yang melalui jalan tersebut menjadi terkendala.
Besar dugaan, pihak PT Wanasari melakukan galian sedalam lebih kurang 2 meter tersebut diluar HGU. Daniel Saragi, S.H Ketua DPW Pemuda Lira Provinsi Riau Meminta Kepada Pemerintah Pusat dan Daerah untuk segera Menuntaskan Konflik yang terjadi antara Masyarakat dengan perusahaan Wanasari Nusantara kejadian ini bukan yang pertama kalinya terjadi tetapi sudah berulang kali Belum juga tuntas. Jangan Sampai Masyarakat Terus menjadi korban dari keserakahan pihak Perusahaan Wanasari.
Saya Juga Sebagai Pemuda dari kecamatan Singingi-Singingi Hilir Sangat Kecewa dengan Tindakan Perusahaan ini Yang selalu menindas Masyarakat padahal kebun yang sudah puluhan Tahun di kuasai oleh Masyarakat itu menjadi mata Pencarian mereka untuk membiayai hidup keluarga. Kami akan terus menyuarakan Permasalahan konflik Masyarakat Singingi hilir ini Sampai ke Pusat agar di dengar oleh Para pemimpin Pemangku Kebijakan di Negeri ini bahwa hari ini Masih ada Penjajah yang mencoba ingin mengambil hak masyarakat kecil, Masyarakat harus bersatu Agar Permasalahan ini, “ujar Daniel kepada awak media, Jumat (8/10/21).
Ditambahkan langsung Aktivis Mahasiswa Kuantan Singingi Boby Hariansyah Purba yang langsung turun melakukan Pengawalan konflik agraria Antara Masyarakat Dengan Perusahaan ini,
“Ya Kita Sangat miris bang, yang mana Pemerintah Kuantan Singingi melalui Wakil Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby Ak. MM Telah memberikan Himbauan kepada PT. Wanasari Nusantara sebagaimana yang telah beredar. Akan tetapi kita sangat kecewa dengan sikap perusahaan Wanasari Nusantara ini yang sama sekali tidak menggubris Arahan yang telah dilakukan Pemerintah Kuantan Singingi.
Kondisi dilapangan sewaktu kita turun juga sangat sedih sebagaimana video yang berhasil diabadikan oleh Rekan-rekan media seorang ibu-ibu yang baru ditinggal suaminya untuk selamanya menangis dan duduk bersimpuh ditanahnya sendiri. Sambil memohon kepada pemerintah Kuantan Singingi baik Eksekutif maupun legislatif lebih serius dan berani dalam mengambil tindakan. Mereka tidak mau ada sampai pertumpahan darah dan keributan di negara ini.
Yang mana setelah kita telusuri ibu sebut saja Rina itu harus membanting tulang berkebun sawit guna membiayai anak-anaknya sekolah. Akan tetapi saat ini kondisinya malah dipersulit oleh perusahaan, Bukan sebaliknya seperti yang diatur dalam undang-undang.
Maka dari itu bersempenaan ini kita juga sampaikan melalui saran Media Online ini kepada Yth. Bapak H. Syamsuar selaku Gubernur Riau untuk memberikan tindakan Berani, cepat dan tepat. Sehingga mampu memberikan efek jera kepada perusahaan-perusahaan nakal seperti Ini.**
Reporter : Indra