Petani di Sumatera Selatan Kembangkan Pupuk Organik

RAKYAT45.COM – Petani di Sumatera Selatan Kembangkan Pupuk Organik di tengah tenga mahalnya pupuk kimia dan obat-obatan pertanian serta terbatasnya ketersediaan pupuk bersubsidi.

Mahalnya harga pupuk dan kelangkaan pupuk selalu menjadi keluhan petani di masa tanam.

Bertani di saat ini sudah tidak sebanding hasilnya jika dikalkulasi dengan biaya pupuk,obat obatan dan pengolahan lahan.

Karena dimasa panen harga jual selalu jatuh harga murah tetapi biaya operasional tinggi,serba mahal,sehingga hasilnya sangat tipis. Keluh petani yang tidak mau disebutkan namanya.

BACA JUGA: Petani Keluhkan Harga Pupuk Tinggi, Ketum Santri Tani NU Kunjungi Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin : Cari Solusi

Dengan adanya kondisi harga pupuk kimia yang mahal dan langka, maka peluang ini dimanfaatkan oleh Jadmiko bersama saudaranya untuk mengembangkan Pupuk organik fermentasi yang berlokasi di desa Kepayang, Kecamatan Lempuing,Kabupaten OKI,sumatera selatan.

Pupuk organik yang di produksi berbahan dasar memanfaatkan kotoran ternak sapi dan kambing, abu sekam,dolomit dan zat pengurai EM4.

Menurut Jadmiko,pada awalnya hanya produksi pupuk dengan memanfaatkan kotoran ternak sendiri dan ternak tetangga disekelilingnya,karena masih tahap percobaan dan penjajakan.

Baca Juga :   Presiden Joko Widodo Bangga dan Puas Permainan Timnas Garuda Meski Kalah

BACA JUGA: Tangkap lepas Oleh Polres Pelalawan Terhadap Pengedar Pupuk Yang Diduga Palsu, Kasusnya Sedang Berproses Di Propam Polda Riau

Pada saat merintis 3 tahun yang lalu,sempat mendapatkan cibiran dari tetangganya karena setiap rumah punya kotoran ternak sendiri,apa ya kira-kira akan laku hasil pupuknya.

Untuk menguji kwalitas pupuknya,pada mulanya dipakai untuk tanaman sendiri dan kalangan keluarganya.Dia melakukan uji coba demplot antara tanaman yang di pupuk kimia dan yang menggunakan pupuk organik buatannya.Hasilnya sangat berbeda ,lebih subur,lebih hijau,lebih cepat berkembang dan hasil panennya lebih banyak.

Namun sekarang setelah kondisi pupuk harganya mahal dan sangat langka, baginya Pupuk Organik yang diberi merk Pandawa mendatangkan berkah dan rezeki bagi Jadmiko dan saudaranya.

Masih cerita Jadmiko, saat ini dalam sebulan bisa memproduksi Pupuk organik dalam kondisi kering sekitar 1500 karung.dengan tiap karung berisi 3 ember zat besar atau setara 30 kg.

Saat ini Pupuk organik “Pandawa” sudah tersebar di wilayah kabupaten OKI bahkan sudah beredar sampai Kabupaten Prabumulih,Muara enim,Ogan ilir,Sungai lilin bahkan lampung.
Kebanyakan pupuk organik Merk Pandawa di gunakan untuk pupuk dasar pada persawahan, palawija untuk tanaman cabe,semangka,melon,sayuran dan perkebunan sawit.

Baca Juga :   Wakil Bupati OKI Hadiri Peringatan Tahun Baru 1445 Hijrah Di Pedamaran Timur

BACA JUGA: Pupuk langka Diduga Ulah Permainan Distributor

Menurutnya kendala yang dihadapi dalam produksi pupuk organik sistem fermentasi adalah:
1. Prosesnya memakan waktu yang lama sekitar 15 hari,tergantung cuaca panas untuk proses pengeringan.

2. Keterbatasan alat Produksi,karena masih menggunakan alat secara manual yaitu dengan alat cangkul dan garpu untuk mencacah.

3. Keterbatasan modal untuk pengembangan produksi dan pengadaan kendaraan.

Dia berharap kepada dinas terkait dan pemerintah daerah Kabupaten OKI untuk dapat memberikan bimbingan,bantuan alat produksi dan permodalan serta bantuan mendapatkan legalitas izin edar dari departemen pertanian.

Sehingga harapannya usaha Pengembangan Pupuk Organik merk Pandawa ini akan semakin berkembang dan dapat bersaing dengan pupuk organik pabrikan yang sudah beredar di petani.

Bagi petani yang ingin order pupuk organik fermentasi “Pandawa” dapat menghubungi kontak 0858 4116 1089.
Pupuk organik adalah solusi bagi petani atas mahalnya pupuk kimia.

 

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari RAKYAT45.COM di GOOGLE NEWS

banner 728x500

Komentar ditutup.