Pupuk langka Diduga Ulah Permainan Distributor

Kutacane, Rakyat45 – Kelangkaan pupuk Bersobsidi diduga karna permainan pihak distributor , Persoalan yang dihadapi masyarakat Aceh Tenggara saat ini adalah tentang kelangkaan pupuk bersubsidi. Diduga kelangkaan pupuk terjadi akibat ulah permainan Distributor yang tidak menjalankan kinerjanya sesuai dengan aturan Demi meraih keuntungan sebanyak banyaknya dilapangan.

 

Yusuf Teben,Koordinator Bidang Penindakan dan gratipikasi Lembaga Pengawasan Repormasi Indonesia (LPRI) Aceh, Melalui selulernya Sabtu 21/1/23, mengatakan. Kehidupan masyarakat di Aceh Tenggara hampir lebih kurang 86% masyarakat berpenghasilan dari sektor pertanian, Untuk meningkatkan penghasilan pertanian yang dibutuhkan para pertani yaitu pupuk bersubsidi. Kelakaan pupuk yang terjadi, Seolah olah terjadi akibat kinerja Kadis Pertanian buruk Dimata publik tapi nyatanya itu melainkan ulah distributor.

 

Padahal kita ketahui semenjak kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan pertenakan di jabat oleh Riskan SP. Kebutuhan pupuk Bersubsidi untuk Kouta Aceh Tenggara setiap tahunya terus meningkat bertambah. Disaat pertama menjabat Kadis Pertanian Riskan SP, pada Tahun 2021 kauta pupuk bersubsidi Urea untuk Aceh Tenggara hanya 6 Ribu ton pertahun.,Jelas Yusuf Teben.

 

Yusuf lebih lanjut menjelaskan, Berkat kinerja keras sang Kadis Pertanian Riskan SP, Pada Tahun 2022 kauta Pupuk Bersubsidi Urea meningkat menjadi 8.285 ton. Dan ada penambahan Pertama 700 Ton. penambahan ke 2 sebanyak 1600 Ton. Total Pupuk bersubsidi Urea sebanyak 10.500Ton.

 

Sedangkan Pupuk bersubsidi Npk pada tahun 2022 sebanyak 2.500 ton. Pada Tahun 2023. Kadis Pertanian kembali meningkatkan Kauta pupuk bersubsidi menjadi, Kouta pupuk bersubsidi Urea untuk Aceh Tenggara telah bertambah menjadi 12.184 ribu ton. Pupuk bersubsidi NPK 8400 Ton. Bukankah ini suatu perestasi yang patut kita banggakan Ucap Yusuf Teben.

 

Belum genap 2 Tahun menjabat sebagai Kadis Pertanian Kauta pupuk bertambah lebih 100%. Namun kelangkaan pupuk bersubsidi di Aceh Tenggara masih terjadi,Bukankah ini aneh,Kauta terus bertambah namun Kelakaan terus terjadi. Ada apa dibalik kelangkaan ini? Apakah ada dalang intelektual atau Pengawas Kp3 yang lemah Tegas Yusup Teben.

 

Berdasarkan hasil tim kita dilapangan dan sejumlah keterangan kios pengecer di kecamatan Lawe Bulan Kami menduga Kelakaan pupuk bersubsidi terjadi diduga ulah permainan Distributor Demi meraih keuntungan sebanyak banyaknya. Ujar Yusuf Teben.

 

Salah satu Kios pengecer pupuk binaan Distributor Halim Jaya Kepada Media SBN mengatakan agar jati dirinya tidak dipublikasikan, Sabtu 21/1/23. Menjelaskan. Kios nya pada tahun 2022 mendapat kauta lebih kurang 150 ton. Namun yang direalisasikan distributor tidak sampai 30% dari Kauta yang ditetapkan.

 

Katanya lebih lanjut, pihak kios pengecer mendapat pupuk tidak melalui kebutuhan kelompok tani, tapi sesuka hati pihak distributor memberi pupuk kepada kios pengecer. Terkadang kelompok tani tidak membutuhkan pupuk NPK namun distributor menyalurkan kepada kami kios pengecer. Sehingga kami minta para petani yang ambil pupuk urea kami gandeng dengan NPK. Jelas pemilik Kios pengecer.

 

Hal senada di ucapkan oleh kios pengecer, yang berada di kecamatan Babussalam dijumpai oleh media SBN mengatakan jumlah kauta yang ditetapkan oleh distributor. Tidak sesuai dengan jumlah yang diterima oleh kios pengecer. Sembari meminta agar nama kios dan namanya jangan di publikasikan ungkapnya.

 

Salah satu Distributor pupuk bersubsidi di Aceh Tenggara CV Halim jaya Hj. Bujur melalui selulernya via Wa. Sabtu 21/1/23, meski telah contreng 2 Engan memberi keterangan, kepada media SBN Berapa banyak jumlah pupuk urea bersubsidi dan NPK yang diterima, berapa jumlah kios pengecer binaan CV Halim jaya, berapa banyak kauta masing masing diterima kios pengecer. Hinga berita ini ditayankan namun tidak ada jawaban dari Distributor.

 

Editor : Made w