Rupiah Menguat Ditopang Pelemahan Data Tenaga Kerja AS

Jakarta, Rakyat45.com – Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat pada perdagangan Rabu (30/10) seiring melemahnya data lowongan pekerjaan di Amerika Serikat (AS), menurut analisis dari Rully Nova, ekonom Bank Woori Saudara.

Di awal perdagangan, rupiah tercatat menguat 17 poin atau 0,10 persen, diperdagangkan pada level Rp15.754 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp15.771 per dolar AS.

“Penguatan rupiah hari ini dipicu oleh data lowongan kerja AS yang turun menjadi 7,44 juta, lebih rendah dari perkiraan 7,9 juta,” ungkap Rully saat dihubungi, Rabu.

Data yang lebih rendah dari ekspektasi ini mengindikasikan melambatnya permintaan tenaga kerja di AS, yang dapat mempengaruhi arah kebijakan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed.

Meski demikian, dari dalam negeri, Rully menyebut belum ada sentimen positif yang signifikan untuk memperkuat rupiah lebih lanjut.

Berdasarkan proyeksi Rully, rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp15.710 hingga Rp15.760 per dolar AS pada hari ini.

Pergerakan kurs ini menunjukkan dinamika pasar yang masih menanti keputusan The Fed terkait kebijakan moneternya ke depan, di tengah data ekonomi AS yang terus dipantau pelaku pasar.