Rano Karno: Jika Pengelolaan Tepat, Retribusi Sampah di Jakarta Tidak Diperlukan

Jakarta, Rakyat45.com – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 nomor urut 3, Rano Karno, menegaskan bahwa kebijakan retribusi sampah sebenarnya tidak perlu diterapkan di Jakarta, asalkan tata kelola sampah dilakukan dengan benar dan efisien. Hal ini ia sampaikan dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta 2024 yang berlangsung pada Minggu (17/11/2024) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

“Retribusi sampah menjadi tidak relevan jika pengelolaan sampah berjalan dengan baik. Fokusnya harus dimulai dari sumbernya, yaitu rumah tangga,” ujar Rano dalam sesi debat bertema *Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim*.

Rano menyoroti pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Menurutnya, jika masyarakat Jakarta disiplin memilah sampah, maka sekitar 35 persen masalah sampah dapat teratasi.

“Di negara maju, masyarakat yang memilah sampah plastik justru diberi insentif berupa uang. Sistem ini bisa diterapkan di Jakarta untuk mendorong partisipasi warga,” tambahnya.

Ia juga menekankan perlunya pengelolaan modern yang memanfaatkan teknologi untuk mengolah sampah menjadi produk bernilai, seperti bahan bakar briket pengganti batu bara yang ramah lingkungan. “Sampah tidak hanya menjadi masalah, tetapi juga peluang untuk menghasilkan produk bernilai tinggi,” kata Rano.

Menanggapi kebijakan retribusi yang direncanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mulai 1 Januari 2025, Rano mengapresiasi adanya insentif bagi warga yang aktif memilah sampah atau tergabung dalam Bank Sampah. “Ini langkah bagus, tetapi jika pengelolaan menyeluruh diterapkan, retribusi tidak perlu ada,” tegasnya.

DLH DKI Jakarta sebelumnya mengumumkan bahwa rumah tangga yang rutin memilah sampah akan dibebaskan dari retribusi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dari sumbernya.

Debat ketiga Pilkada DKI 2024 menjadi ajang bagi para pasangan calon untuk menyampaikan visi terkait lingkungan. Tema debat meliputi penanganan banjir, pengelolaan sampah, transisi energi terbarukan, hingga penurunan polusi udara.

Selain Rano Karno dan pasangannya, Pramono Anung, debat ini juga diikuti oleh paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), serta paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun).

Para kandidat menyampaikan gagasan untuk mewujudkan Jakarta yang lebih bersih, hijau, dan layak huni. “Jika kita ingin Jakarta menjadi kota modern yang berkelanjutan, pengelolaan lingkungan harus menjadi prioritas utama,” tutup Rano.