Harga Kelapa Sawit Mitra Plasma Naik, Pekan Ini Tembus Rp3.725 per Kilogram

Pekanbaru, Rakyat45.com – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mitra plasma di Provinsi Riau kembali mengalami kenaikan. Dalam rapat penetapan harga terbaru, Dinas Perkebunan Riau bersama tim memutuskan harga TBS periode 20-26 November 2024 sebesar Rp3.725,08 per kilogram untuk kelompok umur 9 tahun. Angka ini menunjukkan kenaikan Rp49,42 atau 1,34% dibandingkan pekan sebelumnya.

Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi, menjelaskan bahwa kenaikan ini didorong oleh meningkatnya harga minyak kelapa sawit mentah (CPO). “Harga penjualan CPO minggu ini naik Rp135,03 dibandingkan minggu lalu, sementara harga kernel turun Rp54,66. Kenaikan harga TBS ini adalah kabar baik bagi petani, terutama mitra plasma,” ungkap Syahrial, Selasa (19/11).

Selain itu, indeks K yang digunakan untuk periode ini adalah 92,84%, berlaku selama satu bulan ke depan. Harga rata-rata CPO berdasarkan Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) tercatat sebesar Rp15.532,50 per kilogram, sementara harga kernel mencapai Rp10.325,00 per kilogram.

Dinas Perkebunan Riau menegaskan komitmen untuk terus memperbaiki tata kelola dalam penetapan harga TBS. Langkah ini dilakukan agar keputusan harga sesuai dengan regulasi dan adil bagi kedua belah pihak, yakni petani plasma dan perusahaan mitra. “Perbaikan ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Pada akhirnya, ini bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Syahrial.

Rincian Harga TBS per Umur Tanaman:
– Umur 3 tahun: Rp2.854,17
– Umur 4 tahun: Rp3.250,97
– Umur 5 tahun: Rp3.450,32
– Umur 6 tahun: Rp3.603,08
– Umur 7 tahun: Rp3.678,97
– Umur 8 tahun: Rp3.722,68
– Umur 9 tahun: Rp3.725,08
– Umur 10-20 tahun: Rp3.703,46
– Umur 21 tahun: Rp3.642,93
– Umur 22 tahun: Rp3.584,32
– Umur 23 tahun: Rp3.522,35
– Umur 24 tahun: Rp3.454,13
– Umur 25 tahun: Rp3.377,75

Dengan penetapan harga yang baru ini, petani sawit di Riau diharapkan semakin optimis menjalani aktivitas produksi. “Kenaikan ini mencerminkan dinamika pasar yang positif dan menunjukkan upaya serius untuk mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Riau,” tutup Syahrial.