Siak, Rakyat45.com – Kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak yang hingga kini masih diisi pejabat sementara kembali memanas. Sejumlah tokoh masyarakat dan birokrat menilai, sudah saatnya Bupati Siak Dr. Afni Z., M.Si. menetapkan figur definitif agar roda pemerintahan melaju tanpa “gigi kosong”, Rabu, 19/06/2025.
Bursa Kandidat: Lokal, Berprestasi, dan Sarat Cerita
Empat nama disebut‑sebut paling berpeluang:
Heriyanto, S.H. ASN teladan nasional peringkat 3; dikenal tegas sekaligus merangkul.
Mahadar, M.Pd. Birokrat edukatif, berpengalaman di ranah pendidikan dan kebudayaan.
Junaidi “Anong”, M.Si. Pernah menakhodai beberapa dinas strategis; piawai menjaga hubungan antarlembaga.
Fauzi Asni, M.Si. Ahli perencanaan wilayah; dinilai gesit ketika menyisir anggaran pembangunan.
Semua kandidat ialah putra asli Siak—faktor kultural yang kerap menjadi penentu simpati publik.
Rofai, Ketua Umum K‑GNPK‑RI, menegaskan publik menunggu pemimpin birokrasi yang “loyal, bersih, dan teruji”. “Kinerja Heriyanto sudah berbicara. Namun Mahadar, Junaidi, dan Fauzi pun punya nilai plus masing‑masing,” ujarnya, Rabu (18/6) petang.
Ruslan Lai, mantan Ketua Kadin Siak, menambahkan, “Kami menilai secara objektif, tanpa muatan politik. Yang terpenting, Sekda nanti mampu merangkul ASN, honorer, hingga masyarakat akar rumput.”
Para pegawai yang enggan disebut nama—baik ASN maupun honorer—juga condong menjagokan kombinasi Heriyanto, Mahadar, dan Junaidi. Karakter “rendah hati tapi disiplin” menjadi poin tertinggi dalam obrolan koridor kantor.
Tak hanya Sekda yang menunggu kepastian. Kepala Dinas PUPR, Direktur RSUD Siak, dan Kepala Dinas Kesehatan juga masih berstatus pelaksana tugas. Banyak pihak khawatir kekosongan berlarut akan memperlambat program infrastruktur dan layanan publik 2025.
Hingga laporan ini terbit, Bupati Afni belum memberi pernyataan resmi. Tim redaksi telah mengajukan permohonan wawancara langsung dan pesan singkat. Masyarakat Siak pun harap‑harap cemas—akankah keputusan diambil sebelum semester pertama tahun anggaran berakhir?
Satu hal jelas: siapa pun yang dipilih, tantangannya bukan hanya menata birokrasi, tetapi juga memupuk kembali kepercayaan publik bahwa pemerintah daerah siap berlari lebih kencang. Dan publik Siak akan menilai mulai dari hari pertama sang Sekda definitif duduk di kursi kerja.