Inhu, Rakyat45.com – Forum Penyelamat Aset Negara (FPAN) melakukan silaturahmi ke Kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dengan membawa berbagai keluhan masyarakat Indragiri Hulu. Salah satu persoalan utama yang disampaikan adalah kerusakan parah pada jalan lintas tengah Inhu-Kuansing yang sudah lima tahun terakhir dibiarkan tanpa perbaikan. Jalan vital ini menjadi jalur utama mobilitas masyarakat dan angkutan barang, namun rusak akibat lalu lintas kendaraan tambang batu bara berjenis ODOL (over dimension over load).
Tokoh adat Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf menyebutkan bahwa FPAN tengah berupaya mencari solusi terkait persoalan tersebut, terutama di jalur Pranap hingga Air Molek. Ia menegaskan, aspirasi masyarakat Inhu dan tiga kabupaten lainnya akan segera diagendakan dalam pertemuan bersama Gubernur Riau.
“Fungsi jalan ini sangat vital untuk mobilitas orang dan barang. Kerusakannya sudah berlangsung lama. Kami berharap pihak terkait dapat segera menemukan solusi,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Datuk Seri juga mengimbau agar masyarakat tetap bersabar sembari menunggu langkah konkret dari pemerintah terkait perbaikan jalan.
Gerakan FPAN ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Meski begitu, LAM Riau melalui Datuk Sri Raja Marjohan Yusuf Riau kembali mengingatkan masyarakat untuk bersabar.
“Kami mendukung langkah FPAN. Mudah-mudahan persoalan ini cepat tertangani,” kata Datuk Riau.
Sementara itu, Pendiri FPAN Fahri menegaskan pihaknya berharap LAM Riau berperan aktif dalam mengawal penyelesaian masalah ini.
“Kalau tidak ada tindakan nyata, FPAN bersama LAM Riau akan melakukan survei dan penertiban sendiri,” tegas Fahri saat ditemui di Kantor Adat LAMR.