PEKANBARU, RAKYAT45.com – Aksi damai penyuarakan hak rakyat kecil di hadapan mata hukum, hari di gelar oleh BEM se-Riau, kamis/11/03/2020 Kejakasaan Tinggi Riau,Jl.Soedirman.
Pageleran demontrasi BEN se-Riau hari ini di komandain oleh Presiden mahasiswa universitas lancang kuning, Amir Harahap SH, MH dan di ikuti oleh beberapa BEM yang turut menyuarakan hak rakyat kecil ini terhadap tebang pilih dalam menegakakan hukum karhutla, informasi ini berawal dari salah satu Korlap George Tun, setelah awak media Riaukontras mewawancarai, beliau menyampaikan bahwa tujuan Aksi hari yaitu menyampaikan suara rakyat kecil yang di tindas tidak sesuai keadilan di mata hukum, maka hari ini kita dari badan mahasiswa BEM se-Riau turut membela keadilan bagi rakyat kecil, kecurangan merajalela diluar sana, mafia-mafia yang lebih melanggar kekonsistenan hukum di negeri ini malah di lihat dan pandang seperti raja, tidak di usut tuntaskan,ada apa dengan ini, kenapa rakyat keci yang jadi korbannya. Pungkasnya
Dari awal pertengahan berjalan nya kegiatan Aksi damai ini yang di lakukan oleh mahasiswa Riau,mulai dari pukul 14:25 Wib s/d 16:05 wib suasana Aksi damai masih berjalan dan terkontrol dengan baik, dengan tujuan yang penuh harapan dan tuntutan peserta aksi mengharapkan kedatangan ketua kejaksaan tinggi untuk menanggapi dan mengklarifikasikan apa yang terjadi dibalik kejadian ini, dengan tidak kunjung datang sehingga peserta aksi satu komando untuk mencoba mengalihkan perhatian ke jalan raya,akibat tidak di perbolehkan masuk, sementara kehadiran ketua kejati Riau pun tak merespon sehingga alhasil terjadi kericuan ironis antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.
Presma Unilak Amir SH MH: Bem se-Riau demo kejati karna tebang pilih dalam penegakan hukum karhutla.
“Pertama saya ingin sampaikan Selaku koordinator pusat Bem se-riau dan juga Presma Unilak saya mengecam dan mengutuk tindakan refresif aparat polda riau yg telah menganiaya kawan2 mahasiswa yg demo di kejati hari ini.
2 orang korban luka yakni : adinda Purwanto (mahasiswa hukum unilak) yg kepalanya luka dan sekarang ini masih menunggu penanganan medis di rumah sakit awal bross. Menurut laporan dokter harus di jahit lukanya. Korban kedua nando ketua DPM fakultas administrasi unilak matanya lebam karna di pukul.” Tegasnya Amir Aripin harahap
“Kita kan demo baik baik, yang kita suarakan ke adilan agar jangan Kejati riau sibuk memproses hukum rakyat kecil saja, Itu 8 perusahaan yg hasil penyidikan polda Riau telah di ajukan ke kejati riau apa kabarnya ? Masa kita suarakan itu kita harus di pukuli?” Dengan Nada sedihnya.
Lanjutnya Amir menyampaikan Ada pun tuntutan kami adalah :
1. Mendesak Kejati riau untuk memproses secara cepat dan tepat 8 perusahaan yg berkas hasil penyidikannya sudah di ajukan ke Kejati.
2. Mengecam kejati riau tebang pilih yg tidak berpihak kepada rakyat kecil namun melindungi perusahaan dalam penegakan hukum karhutla.
3. Mendesak Kejagung agar mencopot ibu mia amiati sebagai kajati riau karna tidak memiliki prestasi.
Presma Unilak Amir,SH,MH Pasti
Kita akan lakukan perlawanan atas tindakan refresip aparat polisi dan yg kedua polda riau juga punya catatan buruk dalam penegakan hukum karhutla 2015 perusahaan pada
di SP3 tu, dasbort lancang kuning nusantra yg baru launching itu sejak di gunakan sudah 34 rakyat kecil di tangkap polda riau di duga membakar lahan Kita akan bongkar semua. Yg lebih ironis kok kita demo Kejati Riau malah aparat Polda Riau yg mukuli kita,Ada apa? Jangan jangan dugaan kita ini ada kongkalikong, Polda dan Kejati ini jangan jangan memang ada persekongkolan haram dalam penegakan hukum karhutla. Sebutnya.
Awak media RiauKontras.Com mengikuti kegiatan Aksi BEM se-Riau ini dari awal hingga bubar, di mana pesan terakhir Presiden Unilak Kita akan kembali melakukan perlawanan demi ke adilan di negeri tercinta ini.
Wawan Laia