NIAS SELATAN, RAKYAT45.COM – di duga salah seorang perangkat desa sisobahili huruna kecamatan onohazumba kabupaten nias selatan inisial YH, melakukan keributan di rumah Yanuaro halawa warga sisobahili huruna dusun I pada hari rabu 20 mei 2020 hingga YH mengeluarkan pisau dan melontarkan kata pengancaman terhadap Yanuaro. Hal tersebut di jelaskan Yanuaro Halawa kepada media. Kamis, (20/05/20)
Pada hari rabu 20 mei sekitar pukul 18:30.wib, salah seorang perangkat desa sisobahili huruna inisial YH yang juga dia sebagai adek kandung mantan kepala desa kami sisobahili huruna tiba-tiba datang dan memberhentikan motornya di depan rumah kami lalu dia berteriak dan berkata
“mana polisi yang kamu bawa itu Yanuaro halawa, ku bunuh kamu dan ku masukkan kamu di penjara”. UcapYanuaro menjelaskan perkataan YH.
Kemudian YH mengambil batu dan melemparkan di pintu rumah kami sambil dia mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan mengatakan ku bunuh kau yanuaro halawa. Pada saat itu ada salah seorang perempuan yang tidak mau di sebut namanya menahan si YH dan perempuan tersebut berhasil mengambil pisau di tangan YH untuk di amankan. Sementara saya waktu itu melarikan diri karena saya takut”jelas Yanuaro halawa.
Tambahnya, saya duga YH melakukan itu karena emosionalnya kepada saya karena saya telah mengantarkan surat panggilan dari polres nias selatan yang di titip sama saya pada hari jum’at lalu untuk di kasi kepada mantan kepala desa kami sisobahili huruna, Karena surat panggilan itu adalah panggilan abangnya mantan kepala desa dari Polres Nias Selatan tentang dugaan indikasi korupsi pada pelaksanaan dana desa TA.2018-2019 yang telah di laporkan masyarakat sisobahili huruna di polres nias selatan pada beberapa bulan lalu.”Tandas Yanuaro mengakhiri
FH Salah seorang masyarakat desa sisobahili huruna kepada media menjelaskan, benar pak pada hari Rabu 20 mei sekitar pukul 18:30.wib, YH tiba-tiba datang dan berteriak-teriak di depan rumah Yanuaro halawa, lalu dia melemparkan batu di pintu rumah Yanuaro serta mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan pisau itu telah berhasil di ambil di tangannya oleh seorang perempuan. Atas kejadian ini saya siap menjadi saksi Yanuaro halawa ketika masalah ini nanti di sampaikan kepihak yang berwajib, karena menurut saya YH tidak pantas berbuat hal seperti itu karena dia seorang perangkat desa kami, yang seharusnya dia itu memberi contoh kepada masyarakat untuk berbuat baik, bukan melakukan hal-hal seperti ini.”papar FH.
Hingga turun berita ini, media belum berhasil konfirmasi kepada YH karena nomornya tidak dapat terhubung.
(Makmur Gulo)