Waah Luar Biasa, Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran

Pekanbaru, Rakyat45.com – Pelaksanaan PSBB dikota Pekanbaru  semakin menimbulkan banyak masalah baru. Sungguh ironis, mulai dari pendataan penerima bansos yang tidak akurat, pendistribusian yang tidak teratur dan kini anggota dewan Pekanbaru membuat blunder dengan membuat mosi tidak percaya kepada Ketua DPRD.

Tidak selesai disitu saja, beberapa hari yang lalu ada warga yang mengembalikan bansos yang diterimanya karena merasa ditipu oleh Pemko Pekanbaru.

Seperti yang dilansir media zonariau, sesuai keterangan dari jubir gugus Covid-19 Pemko Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhud bahwa nilai bansos Rp.250.000,- ( Dua Ratus lima puluh ribu rupiah) dibagikan kepada 30 ribu KK,  namun faktanya  sembako yang dibagikan hanya sekitar Rp.150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah).Yakni Beras Bulog 5 kg = 50 rb, Intermie  1 dus = 40 ribu, Minyak goreng = 20 ribu,Sarden kecil 6 = 40 ribu ,Total = 150 ribu

Maka jika selisih 100 ribu dikalikan 30 ribu KK maka total yang diduga diselewengkan adalah 3 Miliar.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum Bela Rakyat Nusantara ( BERNAS )  Sefianus Zai,SH sangat prihatin atas dugaan  Korupsi yang dilakukan oleh Oknum-Oknum di Pemko Pekanbaru. “ Kita sangat prihatin, dimasa wabah ini masih ada manusia yang tega mencuri hak orang lain, kita berharap aparat penegak hukum segera periksa Kadis sosial Pekanbaru dan team penyalur Bansos ini,” tegas Zai.

Sefianus Zai menambahkan bahwa ia juga sangat kecewa kepada lembaga DPRD Kota Pekanbaru yang tidak mampu mengawasi penyaluran Bansos ini. “DPRD Pekanbaru melempem, walau sudah banyak keluhan masyarakat namun mereka tidak responsif akan kekesewaan warga, dugaan penyelewengan didepan mata, mereka biarkan, mereka malah sibuk saling bersitegang yang membuat mosi tidak percaya segala kepada ketua DPRD, bukannya  mengurus kepentingan rakyat” ungkapnya.

Wakil ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendy Fazri  yang di minta tanggapannya, oleh media ini  menjawab dipolmatis dan  mempersilahkan warga untuk mengawasi bansos. “Silahkan semua masyarakat mengawasi bansos tersebut, dan instansi vertikal yg terkait,” ucapnya via chat WA, Senin 18/05/20.

Ia menambahkan Jika ada temuan disarankan segera melapor.” Saya kira jika perlu di audit, agar lebih transparan,” ucapnya mengakhiri.

Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani yang diminta tanggapannya mengatakan bahwa sudah mencoba memotivasi agar lembaga DPRD mengambil sikap dan menggunakan hak sebagai pengawas anggaran namun kekuatan politik di DPRD masih banyak anggota yang tidak mendukung. Seraya ia meminta masyarakat dapat mengingatkankan wakilnya yang ada di DPRD agar pro kepentingan pemilihnya,” pinta Hamdani yang barusan beri mosi tidak percaya oleh 27 anggota DPRD. Senin, 18/05/20.

Jubir gugus Covid -19 Ingot Ahmad Hutasushut ketika di konfirmasi beberapa hari lalu,  tentang dugaan Korupsi dana Bansos ini, tidak membalas Chat WA wartawan.(team)