Bangun Pelabuhan Internasional dan Bangun Hotel Bintang Lima di Dumai, Ketum Santri Tani NU Bawa Investasi 15 Triliun Rupiah

Pekanbaru, Rakyat45.com – Ketua Umum Santri Tani Nahdatul Ulama (Santri Tani NU) T. Rusli Ahmad, SE boyong investor luar negeri bawa uang 15 Triliun Rupiah untuk Kota Dumai.

Kepada awak media melalui sambungan telepon, kamis (20/5/21), Rusli Ahmad mengatakan dana investasi sebesar itu akan di peruntukan diantaranya membangun Pelabuhan bertaraf Internasional.

“Dipelintung akan kita bangun pelabuhan yang bertaraf internasional, pelabuhan itu bukan hanya untuk kapal penumpang saja, melainkan juga untuk kapal-kapal kargo, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. sebagai penunjang aktifitas pelabuhan itu, akan dibangun komplek pergudangan dan Countainer, dengan luas lahan yang di butuhkan hingga 70 Hektar, “ujar Rusli Ahmad.

Dipilihnya Pelintung untuk pembangunan pelabuhan itu menurut Rusli, karena letak geografisnya yang sangat strategis. Dimana Pelintung yang langsung menghadap ke selat Malaka sangat diuntungkan, karena selat Malaka merupakan jalur sibuk lalu lintas perkapalan, juga dekat dengan negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura.

“Letak Pelintung yang menghadap ke selat Malaka menarik minat investor untuk berinvestasi membangun Pelabuhan yang bertaraf internasional di Kota Dumai, “tutur Ketum Santri Tani NU itu.

Ditambahkan Rusli, dari pintu Tol Mundam kota Dumai itu akan di sambungkan ke pelabuhan Pelintung, hal ini dimaksudkan agar lalu lintas barang dan penumpang dari pelabuhan pelintung itu dapat berlajan dengan lancar sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat sekitarnya, otomatis akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Dumai.

“Kedepannya sebagai penunjang aktifitas pelabuhan, akan dibangun hotel Bintang lima di Teluk Makmur yang berjarak sekitar 15 kilo meter dari Pelintung, “jelas Rusli.

Untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, di sekitar pelabuhan pelintung itu akan dibangun beberapa pabrik. Diantaranya akan dibangun pabrik pengolahan nanas, pabrik pengolahan Ubi, pabrik pengolahan talas, dan pabrik B-100.

Berdasarkan penilaian dari para investor, kata Rusli letak geografis Kota Dumai yang menghadap ke selat Malaka dan negeri jiran itu sangat di untungkan dari segi ekonomi.

“Mereka menilai letak Kota Dumai yang berada di Pantai Barat Sumatra merupakan pintu gerbang menuju akses ke dunia internasional, diantaranya negeri jiran Malaysia, Singapura, Thailand dan negara-negara lain, “terang Rusli Ahmad.

Ketum Santri Tani Nahdatul Ulama T. Rusli Ahmad, SE memiliki harapan melalui pelabuhan internasional yang akan dibangun di Pelintung itu dapat meningkatkan pendapatan para petani. Dia berharap dengan dibuka nya akses ke dunia internasional, para petani dapat meng ekspor hasil pertanian, perikanan, dan hasil peternakan, maupun produk – produk turunannya keluar negeri, dengan begitu akan meningkatkan PAD Kota Dumai melalui pajak.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pemko Dumai, sambung Rusli, nilai ekspor CPO ke luar negeri melalui Kota Dumai mencapai 140 Triliun Rupiah pertahunnya, namun sayang nya nilai yang fantastis itu tidak masuk ke PAD Pemko Dumai.

“Oleh karena itu kita akan bangun pabrik di Kota Dumai agar CPO itu bisa diolah di dalam negeri, “ungkap ketum Santri Tani NU itu.

Rusli ahmad berharap dukungan dari masyarakat Riau dan Kota Dumai khusunya agar rencana pembangunan pelabuhan internasional di Pelintung berjalan sesuai rencana.

“Saya mohon dukungan dan Doa dari masyarakat Riau dan Kota Dumai khusunya agar rencana ini dapat terlaksana, karena pembagunan pelabuhan dan penunjang lainnya yang bernilai 15 Triliun rupiah ini murni dana dari swasta, “tutup ketum Santri Tani Nu itu.**(Indra)