Jakarta, Rakyat45.com – Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama musim hujan. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit tersebut.
“Genangan air harus dihindari karena menjadi tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak. Barang-barang bekas yang dapat menampung air juga sebaiknya segera dibersihkan atau dibuang,” kata Tri Yunis saat diwawancarai di Jakarta, Kamis (21/11).
Menurutnya, kasus DBD cenderung meningkat pada awal dan akhir musim hujan. Pada awal musim, tingginya curah hujan menciptakan banyak genangan air, sementara pada akhir musim, aktivitas nyamuk kembali meningkat seiring berkurangnya intensitas hujan.
“Periode peningkatan biasanya terjadi pada bulan November hingga Desember, serta Maret hingga Juni,” ujarnya.
Untuk menekan angka kasus DBD, masyarakat diimbau menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk program 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Ia juga menyoroti pentingnya vaksinasi sebagai salah satu upaya pencegahan. “Vaksinasi sangat bermanfaat, terutama bagi individu yang belum pernah terinfeksi dengue. Namun, bagi yang sudah pernah terpapar, vaksin tetap bisa diberikan dengan aturan berbeda,” jelasnya.
Tri Yunis menekankan bahwa penanganan DBD membutuhkan pendekatan menyeluruh dan kolaboratif. Selain vaksinasi dan program 3M, penggunaan obat nyamuk juga menjadi langkah pendukung yang efektif.
“Tidak ada solusi tunggal untuk masalah ini. Semua intervensi, mulai dari kebijakan pemerintah hingga keterlibatan aktif masyarakat, harus berjalan secara konsisten dan terpadu,” tutupnya.
Sebagai tambahan, ia mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli pada kebersihan lingkungan demi mencegah wabah yang dapat membahayakan nyawa.