Gubri: Perbaikan Jalan Kelayang Inhu Sharing Anggaran Pemerintah-Perusahaan

Inhu, Rakyat45.com – Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengusulkan solusi pola sharing antara pemerintah dan perusahaan tambang serta perkebunan untuk memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan parah di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

“Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), terdapat sekitar 10 kilometer ruas jalan di Kecamatan Kelayang yang mengalami kerusakan. Karena keterbatasan anggaran, Pemprov Riau tidak bisa sepenuhnya menanggung perbaikan infrastruktur tersebut,” kata Gubri saat meninjau jalan yang rusak di Kelayang, Senin (17/03/2025).

“Saya minta partisipasi dari para pengusaha karena Pemprov Riau saat ini mengalami defisit anggaran yang luar biasa. Tidak mungkin semua bisa kami tangani,” sambung Abdul Wahid.

Gubri berharap perusahaan tambang dan perkebunan di daerah Kelayang turut serta dalam perbaikan jalan yang rusak dengan pola sharing, ada pembagian tanggung jawab antara pemerintah dan pihak swasta. “Nanti kita minta kesanggupan dari perusahaan pertambangan untuk ikut menyelesaikan perbaikan jalan. Setidak-tidaknya, kalau kita selesaikan bersama, kerusakannya bisa berkurang,” kata Gubri.

Abdul Wahid menegaskan bahwa solusi ini diambil agar masyarakat tetap nyaman beraktivitas tanpa harus terganggu oleh jalan yang rusak. Di satu sisi, perusahaan tetap dapat beroperasi dengan baik.

“Kita juga tidak mau ribut-ribut soal ini. Yang penting, kita carikan solusi terbaik sehingga lebih nyaman, masyarakat bisa beraktivitas, dan perusahaan juga tidak terganggu. Dengan begitu, tingkat kecelakaan di jalan ini bisa berkurang,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Indragiri Hulu, Ade Agus Hartanto, menyambut baik usulan Gubernur Riau terkait perbaikan jalan dengan pola sharing. Ia menyebut bahwa langkah ini merupakan gagasan baru yang belum pernah diterapkan sebelumnya.

“Ini memang salah satu usulan dari Gubernur Riau yang saya rasa sangat luar biasa dan belum pernah kita laksanakan. Kita berharap persoalan jalan ini bisa menemukan solusi terbaik,” ujar Bupati.

Diungkapkan Ade, perlu ada kontribusi nyata dari perusahaan tambang dan perkebunan dalam perbaikan jalan. Dengan estimasi panjang jalan rusak mencapai 10 kilometer, maka kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp 100 miliar untuk peningkatan ruas jalan secara optimal.