Pekanbaru, Rakyat45 – Seorang pengemudi ojek online (ojol) Grab menjadi korban pengeroyokan oleh tiga orang juru parkir di Pekanbaru, yang memicu balasan dari ratusan driver ojol lainnya. Kejadian berdarah ini terekam kamera warga dan menyebabkan kemacetan di jalan. Insiden tersebut terjadi pada Kamis (23/5) sekitar pukul 12.30 WIB.
Polisi dari Polsek Bina Widya segera tiba di lokasi untuk mengamankan situasi. Tiga juru parkir ditangkap, namun polisi harus melepaskan tembakan peringatan karena para driver ojol menyerbu para juru parkir yang akan dibawa ke mobil dinas kepolisian.
“Matikan, woy matikan,” teriak salah satu driver dalam video yang diunggah ke media sosial, memperlihatkan suasana tegang saat itu.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, insiden itu terjadi di Jalan HR Subrantas depan restoran cepat saji, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
“Korban bernama Hendrianto (34) mengalami luka di bagian kepala kanan dan bengkak di paha kanan akibat dianiaya oleh tiga pelaku yang diduga juru parkir,” ujar Bery kepada media.
Berdasarkan keterangan saksi, korban baru saja mengambil orderan di restoran cepat saji ketika keluar ditagih uang parkir oleh pelaku berinisial AR. Hendrianto memberikan uang Rp1.000 dan meminta agar tidak dimintai uang lagi. Namun, pelaku lainnya berinisial RE mendatangi korban, membenturkan kepala dan menampar wajah korban sebanyak tiga kali. Korban mencoba membela diri tetapi gagal.
RE kemudian mengambil kayu dan memukul kepala bagian kanan korban. Pelaku ketiga berinisial EH datang membawa celurit dan menempelkannya ke tubuh korban, memperparah situasi.
Mendengar kejadian ini, ratusan driver ojol lainnya langsung datang menyerbu dan memukuli tiga pelaku. Beruntung, aparat kepolisian segera tiba dan mengamankan tiga juru parkir dari amukan massa.
“Pelaku sudah kami amankan dan sedang kita mintai keterangan. Saat ini kasusnya masih kita dalami,” pungkas Kompol Bery Juana Putra, perwira menengah lulusan Akpol 2009 itu.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen dan warga sekitar. Polisi diharapkan dapat menyelesaikan kasus ini dengan adil dan transparan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.