Ni Nengah Widiasih Siap Tempur untuk Medali Emas di Paralimpiade Paris 2024

Jakarta, Rakyat45.com – Ni Nengah Widiasih, atlet para angkat berat Indonesia yang telah meraih berbagai medali, terus berjuang meski menghadapi cedera bahu menjelang Paralimpiade Paris 2024. Dengan tekad yang kuat, Widiasih berambisi meraih medali emas ketiganya setelah sebelumnya sukses mengantongi perunggu di Rio 2016 dan perak di Tokyo 2020.

Widiasih, yang didiagnosis polio saat kecil dan kehilangan kemampuan menggunakan kedua kakinya, memulai karir angkat beratnya dari keinginan sederhana untuk mendapatkan es krim yang dijanjikan kakaknya. Dari latihan intensif bersama kakaknya di bangku sekolah dasar, ia mengubah keinginannya menjadi tujuan hidup.

“Angkat berat telah banyak mengubah hidup saya. Jika saya tidak melakukannya, mungkin saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan,” ujar Widiasih.

Perjuangannya membuahkan hasil yang membanggakan, dengan medali perak di Asian Para Games Hangzhou dan dua medali emas di ASEAN Para Games Phnom Penh pada 2023, serta sukses meraih medali di Pattaya 2024 Para Powerlifting World Cup yang memastikannya berlaga di Paris.

Di usianya yang ke-31, meskipun harus berjuang dengan cedera, Widiasih tetap optimis dan bertekad untuk memberikan yang terbaik. “Paris tidak mudah bagi saya (karena cedera), tetapi saya akan berusaha sekuat tenaga,” katanya, menegaskan komitmennya untuk mengharumkan nama Indonesia.

Widiasih tidak sendirian dalam perjuangannya. Bersama Siti Mahmudah dan Sriyanti, mereka akan mewakili Indonesia dalam cabang para angkat berat di Paralimpiade Paris. Ketiga atlet perempuan ini merupakan bagian dari kontingen terbesar Indonesia dalam sejarah Paralimpiade. Siti, yang kehilangan kaki kirinya akibat amputasi, dan Sriyanti, mantan penjual mi ayam yang kini atlet, turut membuktikan potensi besar atlet perempuan Indonesia di pentas internasional.

Widiasih juga mengungkapkan tantangan khusus yang dihadapinya, seperti bertanding saat menstruasi, yang tidak dialami oleh atlet pria. Meski demikian, semangatnya tak pernah surut.

Pelatih para angkat berat Indonesia, Eko Supriyanto, memuji dedikasi Widiasih dan rekan-rekannya, namun realistis dalam menargetkan hasil di Paris. “Kami mendorong mereka untuk setidaknya bisa bersaing merebut medali perunggu,” katanya.

Widiasih berharap keberhasilannya dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk berpartisipasi dalam olahraga angkat berat. “Apa pun kondisi kita, selama kita berusaha dan percaya pada diri sendiri, tidak ada yang mustahil,” tutupnya.

Dengan persiapan matang dan semangat juang yang tinggi, Widiasih dan rekan-rekannya siap memberikan yang terbaik di Paralimpiade Paris 2024.