Rakyat45.com, Nias – Museum Pusaka Nias terus menggiatkan upaya pelestarian obat tradisional, sebuah kearifan lokal yang semakin langka dikuasai masyarakat. Di banyak desa terpencil di Pulau Nias, pengobatan alami masih menjadi pilihan utama karena keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan dan mahalnya obat medis.
Untuk menjaga pengetahuan herbal warisan leluhur, Museum Pusaka Nias rutin mengadakan diskusi dan lokakarya bersama para dukun serta praktisi pengobatan tradisional. Program ini bertujuan mendokumentasikan dan mengenalkan kembali tanaman obat yang selama ini digunakan masyarakat untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Sejak tahun 2000, museum telah menyelenggarakan sejumlah semiloka dan pelatihan, termasuk kerja sama dengan The Japan Foundation yang menghasilkan buku “Obat Tradisional Nias: Manfaat & Teknik Penggunaannya”. Kerja sama dengan berbagai pihak juga memungkinkan peserta mengikuti pelatihan budidaya tanaman obat dan pengolahan pascapanen.
Selain mengumpulkan informasi, museum membudidayakan puluhan jenis tanaman herbal seperti kelor, kecombrang, mengkudu, sambiloto, mahkota dewa, hingga produk instan seperti temulawak dan kunyit. Museum juga rutin menggelar pendidikan budaya bagi pelajar untuk menanamkan kecintaan pada kearifan lokal.
Melalui upaya ini, Museum Pusaka Nias berharap pengetahuan tentang obat tradisional tidak hilang dan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.***
