Welcome to Bengkalis Mr. President : Tak Hanya Abrasi, Isu Narkoba Jugalah

Ket foto : Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, Buya H Amrizal,MAg.

Bengkalis, Rakyat45.com – Tidaklah berlebihan, bagi masyarakat Bengkalis, Riau ada 2 momok menakutkan yang tidak sama dengan sosok hantu, jembalang dan sejenisnya, momok itu adalah “Abrasi Pantai dan Narkoba”

Menyambut kedatangan Presiden RI, Ir Joko Widodo ke Desa Muntai, Kecamatan Bantan esok pagi, Selasa (28/9/2021), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis, H Amrizal,MAg menuliskan harapannya, juga harapan masyarakat pulau penyimpanan banyak misteri yang belum terungkap ini.

Berikut ini tulisan, Buya H Amrizal anak watan yang dosen di STAIN Bengkalis.

Sabtu, 25 September 2021 sekitar pukul 10. 41 WIB Aku menerima satu pesan WhatsApp dari seorang teman. Ia bertanya apakah aku mendapat kabar tentang rencana kedatangan Presiden RI ke Bengkalis. Aku membalas setakat ini belum dapat kabar lagi. Kalau memang kabar itu benar, itu satu peristiwa luar biasa untuk masyarakat Kabupaten Bengkalis.

Malam harinya sekitar pukul 20.46 WIB Aku membuka Facebook lalu aku menemukan akun seseorang yang memposting spanduk ucapan selamat datang Ir. Joko Widodo, Presiden Republik di Pulau Terluar, Terkecil Perbatasan NKRI, Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.

Aku men-screenshoot postingan spanduk itu lalu mengirimkannya kepada temanku tadi. Tak berapa lama setelah itu, temanku membalas dengan menforward satu pesan yang berisi Rundown Kunjungan Kerja Presiden RI ke Propinsi Riau Tanggal 28 September 2021 yang di dalamnya juga berisi agenda kunjungan ke Bengkalis. Akhirnya aku menyimpulkan rencana kedatangan Presiden RI ke Bengkalis itu benar adanya.

Satu tanda tanya besar muncul di benakku, kenapa rencana kunjungan presiden ini terkesan agak mendadak? tujuannya ke Desa Muntai pula bukan ke Kota Bengkalis? Perkara apa sebenarnya yang sangat mendorongnya untuk berkunjung ke pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka ini?

Keesokan harinya, aku menemukan jawabannya setelah membaca berita di beberapa media online lokal bahwa Pak Jokowi berkunjung ke Bengkalis terkait isu Abrasi di Pulau Ini sekaligus melakukan kegiatan penanaman Mangrove.

Isu abrasi di pulau ini memang sejak satu dasawarsa terakhir menjadi perbualan yang sangat hangat dan serius di daerah ini bahkan sampai tingkat nasional. Fakta di lapangan memang menunjukan bahwa di beberapa kawasan di pulau ini, bibir pantai sudah banyak terkikis habis oleh Abrasi. Karena itu, penanganan kasus ini tidak hanya harus diselesaikan pemerintah daerah saja, tapi pemerintah pusat harus ikut turun tangan.

Namun yang perlu diperhatikan juga secara serius oleh pemerintah pusat terkait isu Narkoba di daerah ini. Kalau abrasi menjadi ancaman serius masa depan wilayah (kawasan) di daerah ini, sedangkan Narkoba pula menjadi ancaman serius masa depan manusia di daerah ini terutama generasi muda harapan bangsa.

Sudah bukan merupakan rahasia umum lagi, daerah ini menjadi pintu masuk strategis bagi peredaran narkoba. Dan yang paling menyedihkan menurut penjelasan Kalapas Bengkalis dalam satu kesempatan, hampir mendekati angka 70 % warga binaan Lapas Bengkalis terjerat kasus Narkoba.

Sehubungan dengan itu, kalau memang boleh berharap, selain isu abrasi, pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Bapak Ir. Joko Widodo juga berkenan hendaknya untuk ikut turun tangan dalam mengatasi persoalan Narkoba di daerah ini. Wallah A’lam***

Nah, itulah tulisan beliau yang tentunya ditulis dengan hati.

Andai saja trik menjajah, menghancurkan dengan ketergantungan terhadap narkoba telah sampai pada klimaksnya, maka siapakah anak negeri ini yang akan memikirkan cara menangani musibah abrasi pantai pulau ini. Mereka para pecandu narkoba takkan mampu untuk itu, mereka lebih mencari akal untuk mendapatkan suplai serbuk putih walau hanya paket 50 ribu rupiah. Belum lagi ancaman hukuman yang mereka terima atas tindak pidana tadi. Lihatlah, lebih 70% penghuni Lapas Kelas IIA adalah kasus narkoba. Lihat pula, berapa banyak pasangan suami istri yang bercerai, anak broken home bakal digapai.