Boyolali, Rakyat45.com – Pada Sabtu pagi (24/8/2024), Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan guguran awan panas sebanyak 18 kali ke arah barat daya menuju Kali Bebeng. Jarak luncur maksimum awan panas tercatat mencapai 1.800 meter.
Guguran awan panas dimulai sekitar pukul 06.00 WIB, mengakibatkan status Gunung Merapi saat ini berada pada level 3 siaga. Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, yang mencakup Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, serta Kali Bebeng hingga 7 kilometer. Di sektor tenggara, bahaya mencakup Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer. Lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak gunung.
BPPTKG juga melaporkan bahwa suplai magma masih aktif, yang berpotensi memicu lebih banyak awan panas di area bahaya. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang teridentifikasi sebagai zona risiko.
Petugas BPPTKG, Alzwar Nurmanaji, meminta warga Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan akibat abu vulkanik. “Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas gunung, kami akan segera menilai kembali statusnya,” ujar Nurmanaji.
Pihak berwenang terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan akan memberikan informasi terkini untuk memastikan keselamatan warga.