Program Makan Siang Gratis di Pekanbaru: Kendala Awal Tak Surutkan Harapan

Pekanbaru, Rakyat45.com – Program makan siang bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat mulai bergulir secara bertahap sejak hari ini, Senin (6/1/2024). Namun, implementasinya di Kota Pekanbaru masih menghadapi sejumlah hambatan yang menyebabkan penundaan.

Kendala utama terletak pada masalah logistik, terutama terkait pengadaan peralatan dapur yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru, Ulul Azmi. “Peralatan dapur yang menjadi penunjang utama program ini belum sepenuhnya tersedia. Kami terus berkoordinasi agar kendala ini segera teratasi,” ujar Azmi.

Meskipun terkendala, Pemkot Pekanbaru telah menunjuk 11 sekolah sebagai lokasi percontohan program ini. Sebanyak 3.306 siswa di wilayah Sukajadi menjadi sasaran awal, SMP Negeri 16, SMP Negeri 02, SMP Negeri 03, SD Negeri 13, SD Negeri 14, SD Negeri 05, SD Negeri 27, SD Negeri 06, SD Negeri 15, TK Pertiwi dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal I.

“Pemilihan sekolah didasarkan pada jumlah siswa, kondisi sarana prasarana, serta tingkat kebutuhan gizi,” jelas Azmi.

Dari total siswa yang akan menerima manfaat, sebanyak 1.655 adalah laki-laki dan 1.651 perempuan. Setiap porsi makan siang akan dibiayai oleh pemerintah pusat dengan alokasi Rp10.000 per siswa.

Azmi optimis bahwa setelah kendala logistik teratasi, program ini akan berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak signifikan. “Kami ingin memastikan setiap siswa mendapatkan gizi seimbang, yang tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan tetapi juga menunjang proses belajar mereka,” katanya.

Pemerintah Kota Pekanbaru juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang turut membantu kelancaran program ini. “Kami berharap program makan siang bergizi ini menjadi langkah awal untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tutupnya.

Dengan adanya program ini, harapan besar tertuju pada peningkatan kualitas hidup siswa melalui pemenuhan gizi yang lebih baik. Masyarakat pun menantikan implementasi yang menyeluruh di seluruh sekolah Pekanbaru.