Gunung Sahilan, Rakyat45.com – Kepedulian terhadap korban bencana kembali ditunjukkan oleh Tim Trauma Healing dari Bagian Psikologi Biro SDM Polda Riau. Kali ini, mereka hadir di Desa Sahilan Darusalam, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, untuk memberikan dukungan psikologis kepada anak-anak yang terdampak banjir berkepanjangan.
Dalam suasana penuh kehangatan, anak-anak korban banjir diajak bermain, bercanda, dan melakukan berbagai aktivitas menyenangkan. Tujuan utama kegiatan ini adalah membantu memulihkan semangat anak-anak yang sempat terguncang akibat musibah tersebut.
Ketua Tim Trauma Healing, AKBP Dr. Winarko, M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa pendekatan psikologis ini melibatkan berbagai metode, seperti motivasi, relaksasi, ice breaking, dan permainan sederhana. Anak-anak juga didampingi untuk berbagi cerita, sementara orang tua diberikan teknik relaksasi untuk mengelola kecemasan mereka.
“Kami ingin memastikan anak-anak tetap tabah dan memiliki semangat untuk menghadapi situasi sulit ini. Selain itu, kami juga memberikan dukungan kepada para ibu agar tetap tenang dalam situasi yang tidak menentu seperti ini,” ujar AKBP Dr. Winarko.
Selain pendampingan, tim juga memberikan makanan ringan kepada anak-anak sebagai bagian dari upaya memulihkan keceriaan mereka. Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu mereka mengatasi trauma, tetapi juga memberikan pesan bahwa mereka tidak sendirian menghadapi bencana ini.
Salah seorang warga Desa Sahilan Darusalam, Siti (35), mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran Tim Trauma Healing. “Anak-anak kami jadi lebih ceria dan tidak terlalu takut lagi. Pendekatan yang dilakukan tim ini sangat membantu,” ujarnya.
Hingga saat ini, banjir di Desa Sahilan Darusalam masih belum surut, membuat masyarakat setempat harus terus berjibaku dengan berbagai tantangan. Namun, berkat kepedulian dan dukungan berbagai pihak, termasuk dari Polda Riau, masyarakat diharapkan tetap kuat dan optimis menghadapi situasi ini.
Kehadiran Tim Trauma Healing Polda Riau menjadi bukti nyata pentingnya pendekatan psikologis dalam penanganan bencana. Dengan mengutamakan pemulihan mental korban, khususnya anak-anak, diharapkan mereka mampu melewati masa sulit dengan lebih baik dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh di masa depan.